"Penemuan dua jasad tanpa kepala ini menambah panjang daftar hitam perilaku kita sebagai bangsa, hal ini seolah menenggelamkan kita sebagai bangsa timur yang beradap, ramah dan penuh pekerti. Seolah bangsa ini telah bermetamorfosis menjadi bar bar," jelas Ketua DPP PKS Aboe Bakar Alhabsy, saat dihubungi, Senin (2/1/2012).
Pria yang juga berasal dari Kalimantan ini menyayangkan adanya tindakan seperti ini. Apalagi, dilakukan diawal tahun 2012. "Seolah menjadi cara baru melampiaskan amarah dan emosi," katanya.
Internalisasi budaya santun serta penggunaan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan persoalan harus ditauladankan oleh para pemimpin.
Menurutnya, bangsa harus kembali menguatkan nilai ke-Tuhan-an, menggali lagi nilai kebangsaan dan toleransi.
"Agar jati diri bangsa ini kembali kuat, supaya nilai-nilai pancasila benar-benar menjadi guru norma bagi bangsa ini," pintanya.
Disisi lain para penegak hukum harus mampu memberikan efek jera bagi kepada para pelaku kejahatan yang demikian. Perlu ada shoch teraphy agar kejadian serupa tidak ditiru oleh orang lain. "Cukup sudah bangsa ini menjadi bar-bar, kita harus segera kembali bermertamorfosis menjadi bangsa yang civilize," tegasnya.
Sebelumnya, dua orang karyawan PT Bumi Sejahtera Puti Pesona (BSPP) ditemukan tewas mengenaskan tanpa kepala di Tepi Sungai Arut, Kecamatan Arut, Kota Waringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Minggu (1/1/2012) sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban diketahui atas nama Sugiman (36) dan Sumali (41). Diketahui sebelumnya, sekitar pukul 09.00 WIB, empat karyawan PT BSPP memilih memancing di sungai Arut. Mereka kemudian berpisah, dimana Sugiman dan Sumali mancing di sungai Arut. Dua rekannya yang lain berada di tempat lain.
Setelah beberapa jam, dua rekan korban hendak pulang dan mencari keduanya. Rekan korban menemukannya sudah dalam kondisi tidak berkepala lagi. Belum diketahui motif pembunuhan tersebut. [mar]
Sumber: inilah
Tidak ada komentar :