pksgrogol.com - JAKARTA. Sepuluh komitmen Polri, termasuk untuk tidak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), tidak melakukan kekerasan dan tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) merupakan bentuk jawaban Polri atas tuntutan masyarakat saat ini.
"Ini merupakan iktikad baik dari Polri dalam upaya mereformasi internal agar lebih bersih dan humanis dalam menjalankan tugas. Karena itu kita harus menapresiasinya sebagai sebagai sebuah langkah positif," kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Al Habsy, hari ini.
Selain itu, lanjut Aboebakar, persoalan keteladanan kepemimpinan dan hak bawahan untuk menolak perintah yang tidak benar dalam butir-butir komitmen tersebut merupakan langkah maju Polri dalam memanusiakan aparat. Komitmen ini memberikan ruang kepada aparat untuk memiliki independensi sikap dengan sebuah kualifikasi sikap yang layak untuk diteladani.
"Saya berharap ini akan menghilangkan sikap asal "Siap Ndan". Setiap aparat harus memiliki kemandirian penilaian atas semua tindakan yang dilakukan, apakah itu melanggar norma dan kesusilaan atau tidak," ungkap Aboebakar.
Dengan sepuluh komitmen tersebut, Aboebakar berharap tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan oleh Polri saat mengelola keamanan, tidak ada lagi tahanan yang mati di tahanan, tak ada lagi pendemo yang dipopor, tendang ataupun ditembak mati. Sepuluh komitmen ini juga jangan sekedar untuk pencitraan belaka namun benar-benar komitmen yang menjadi ruh dari setiap kinerja Polri.
"Saran saya, perlu ada internalisasi dari 10 komitmen ini. Kalau memang perlu, dibacakan atau bahkan diikrarkan setiap kali apel, mulai dari Polsek sampai Mabes sehingga komitmen ini benar-benar mendarah daging," tegas Aboebakar.
Sumber: waspada
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook
Tidak ada komentar :