pksgrogol.com – NINGXIA HUI. NINGXIA HUI - Ratusan warga bentrok dengan
kepolisian China yang berupaya menggusur sebuah tempat ibadah di bagian
utara China. Peristiwa bentrokan itu juga menewaskan dua orang dan
melukai 50 lainnya.
Bentrokan antara umat Muslim China dan 1.000 aparat kepolisian terjadi di Desa Taoshan, yang terletak di bagian utara China. Polisi menembakkan gas air mata, dan menggunakan pisau serta tongkat pemukul.
Polisi juga menampik laporan yang menyebutkan bahwa dua orang warga tewas dalam bentrokan itu. Salah seorang warga Desa Taoshan mengatakan, polisi mencoba menutup tempat ibadah di wilayahnya karena polisi menganggap, pembangunan tempat ibadah itu ilegal. Tindakan kepolisian yang berusaha menggusur tempat ibadah itu membuat warga marah.
"Saat bentrokan terjadi, lebih dari 100 orang dinyatakan hilang. Banyak warga yang terluka akibat kekerasan yang dilakukan oleh polisi. Polisi juga menggunakan meriam air untuk menghadang para warga," ujar warga setempat Jin Haitao, seperti dikutip AFP, Selasa (3/1/2012).
Pemerintah China yang berasal dari Partai Komunis mulai mengawasi aktivitas warganya yang hendak membangun tempat ibadah. Mereka khawatir, keberadaan tempat ibadah itu akan menjadi pusat dari demonstrasi anti-pemerintahan.
Belakangan ini, bentrokan antara warga dan kepolisian China juga sering terjadi. Selain masalah agama, bentrokan di China umumnya disebabkan oleh faktor penyitaan lahan dan imigrasi.
(rhs)
Bentrokan antara umat Muslim China dan 1.000 aparat kepolisian terjadi di Desa Taoshan, yang terletak di bagian utara China. Polisi menembakkan gas air mata, dan menggunakan pisau serta tongkat pemukul.
Polisi juga menampik laporan yang menyebutkan bahwa dua orang warga tewas dalam bentrokan itu. Salah seorang warga Desa Taoshan mengatakan, polisi mencoba menutup tempat ibadah di wilayahnya karena polisi menganggap, pembangunan tempat ibadah itu ilegal. Tindakan kepolisian yang berusaha menggusur tempat ibadah itu membuat warga marah.
"Saat bentrokan terjadi, lebih dari 100 orang dinyatakan hilang. Banyak warga yang terluka akibat kekerasan yang dilakukan oleh polisi. Polisi juga menggunakan meriam air untuk menghadang para warga," ujar warga setempat Jin Haitao, seperti dikutip AFP, Selasa (3/1/2012).
Pemerintah China yang berasal dari Partai Komunis mulai mengawasi aktivitas warganya yang hendak membangun tempat ibadah. Mereka khawatir, keberadaan tempat ibadah itu akan menjadi pusat dari demonstrasi anti-pemerintahan.
Belakangan ini, bentrokan antara warga dan kepolisian China juga sering terjadi. Selain masalah agama, bentrokan di China umumnya disebabkan oleh faktor penyitaan lahan dan imigrasi.
(rhs)
Tidak ada komentar :