pksgrogol.com – Jakarta. Islamedia - Berbagai komentar bermunculan
berkaitan dengan pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menyikapi
komentar-komentar tersebut akhirnya Prijanto akhirnya alasan pengundurun
dirinya. Mantan Aster dengan pangkat terakhir Mayjen ini mengatakan,
dirinya telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Menteri Dalam
Negeri pada 23 Desember lalu.
Sedangkan surat tembusan kepada Gubernur DKI Fauzi Bowo dikirimkan,
sehari setelahnya, yakni pada 24 Desember. Namun Prijanto menegaskan,
dirinya mundur tidak terkait Pemilukada DKI 2012. Namun, keinginan ini
sudah ada sejak dua tahun lalu.
“Saya mau mundur sudah lama. Beberapa media yang menulis saya mau mundur
sejak dua tahun lalu, dan saya katakan benar,” kata Prijanto, di rumah
dinasnya di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (25/12/2011).
Dikatakannya, saat itu ada dua kelompok, ada kelompok yang setuju ada
pula yang tidak. Kelompok pertama, kata Prijanto, setuju mundur. Senior,
pengamat, dan sahabat-sahabat Prijanto itu menilai dirinya terlampau
sabar.
“Tapi satu kelompok lagi bilang, jangan. Prijanto tidak boleh mundur
karena sedikit banyak saya masih bermanfaat. Jadi saya tidak mundur.
Saya nggak ngerti bermanfaat atau tidak, saya kerjalah sebagai Wagub,”
jelasnya. Prijanto mengatakan keinginannya ini dia sampaikan pada
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada 11 November 2011 lalu. Saat itu,
kata Prijanto, Mendagri memberikan dua petunjuk, pertama pertunjuk
mekanisme pengunduran diri dan kedua untuk dipikirkan kembali.
“Satu hal saya tekankan, pengunduran diri saya pasti rawan komentar.
Prijanto mencari sensasi, simpati, membuat opini bahwa dia di-zholimi
dalam konteks Pilkada. Saya katakan, tidak ada hubungannya pengunduran
diri saya dengan Pilkada. Sebab saya memang sudah mau mundur sejak dua
tahun lalu,” tegasnya.
Dia juga menambahkan, Kemunduran dirinya ini dilakukan demi kebaikan
semua pihak. Saat ini dirinya tinggal menunggu turunnya surat Keputusan
Presiden. “Berbuat baik tidak harus ada kursi jabatan. Itu yang saya
sampaikan dalam buku saya. Memang kerja saya jarang dipublikasikan, saya
tak pernah gendong-gendong anak yatim piatu terus difoto media. Tapi
pekerjaan saya selama ini saya tuangkan di buku saya. Saya sebagai
prajurit, bekerja bukan karena sesuap nasi, namun harus bekerja
bermanfaat,” katanya.[monitoeindonesia/indra]
Tidak ada komentar :