pksgrogol.com – Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadikan bulan Desember sebagai bulan ibu. Bulan dimana terdapat Hari Ibu di tanggal 22 Desember 2011 sebagai Bulan Ibu. Berbagai kegiatan yang didedikasikam untuk para ibu dilakukan oleh struktur dan kader di seluruh Indonesia. Khusus di DKI Jakarta, PKS menyelenggarakan kegiatan pencanangan Rumah Keluarga Indonesia, pengokohan Pos Wanita Keadilan, Family Expo dan Kado untuk Ibu.
Ketua Majelis Pertimbangan
Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta Triwisaksana menyatakan posisi ibu bagi
PKS sangat sentral. "Dari seorang ibu, hadir keluarga yang menentukan
baik tidaknya sebuah masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Bang Sani
di acara Festival Keluarga Indonesia di Jakarta Pusat, Minggu (18/12).
Bang Sani mengaku banyak
menyerap aspirasi kaum ibu dalam kunjungan-kunjungannya ke pelosok
Jakarta. "Umumnya para ibu di Jakarta menginginkan kualitas hidup yang
lebih baik, bukan untuk kepentingan dirinya, melainkan untuk keluarga
dan terutama anak-anaknya," ujar Bang Sani yang juga Wakil Ketua DPRD
DKI ini. Aspirasi kaum ibu, menurut Sani sangat berharga dalam upaya
dewan untuk menyusun prioritas pembangunan di Jakarta.
Sani menyontohkan, untuk
anggaran pendidikan APBD tahun 2012 akan, pemprov dan dewan sepakat
menggelontorkan lebih dari 7 triliun rupiah untuk bidang pendidikan.
"Kami masih terus memperjuangkan pendidikan gratis 12 tahun, namun untuk
saat ini kami baru bisa menyediakan beasiswa bagi siswa tidak mampu
untuk gratis di tingkat SMU/SMK, sementara SD, SMP dan sederajat telah
bisa digratiskan," ujar Bang Sani di hadapan undangan yang kebanyakan
adalah kaum ibu.
Ia berharap Bulan Desember
sebagai Bulan Ibu dapat diapresiasi seluruh pihak. Menurutnya upaya
untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi perempuan dan kaum ibu juga
harus menjadi prioritas. Itu sebabnya ia sangat prihatin dengan
kasus-kasus kekerasan yang menimpa kaum perempuan belakangan ini.
"Sangat memprihatinkan, dan saya berharap pelaku kekerasan terhadap
perempuan dihukum berat, karena ia berarti sama saja tidak menghormati
ibu dan saudara perempuannya sendiri," tegas Sani.
Sumber: triwisaksana
Tidak ada komentar :