pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com – Jakarta. Satu lagi langkah nyata dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbasis sosial. Dalam suasana memperingati Hari Ibu, partai berasaskan Islam ini meluncurkan program Rumah Keluarga Indonesia (RKI).
Ketua DPP PKS Bidang Perempuan, Anis Byarwati mengatakan, berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sebetulnya dapat dicarikan pemecahannya dari keluarga. Karena keluarga adalah pondasi bangsa.
“Yang kami lakukan adalah salah satu bentuk kerja nyata kami terhadap pembangunan bangsa ini,” ujar Anis dalam kegiatan puncak peringatan Hari Ibu di pelataran Museum Fatahillah, Kota Tua, Sabtu (24/12/2011).
Peresmian RKI dilakukan secara simbolik dengan memukul gong oleh Presiden PKS Luthi Hasan Ishaaq. Hadir juga Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin, Ketua MPP (Majelis Pertimbangan Partai) Untung Wahono, Ketua DPW DKI Jakarta Slamet Nurdin, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana.
Anis menjelaskan dasar pemikiran dibentuknya RKI. Dia mengatakan, keluarga merupakan pondasi peradaban. Jika ibu baik secara kepribadian, maka keluarga juga akan menjadi baik. Sehingga berdampak pada terbentuknya masyarakat yang baik dan bangsa berkualitas.
“Karena itu ibu dan keluarganya menjadi sekolah awal dari perbaikan. Ini bukti komitmen PKS terhadap pembentukan generasi yang berkualitas. RKI bisa diakses masyarakat dengan mudah, untuk mendapatkan bekalan ilmu keluarga. Bagaimana menjadi suami yang baik, ayah yang hebat, istri yang baik, juga sebagai tempat konslutasi,” terangnya.
Hingga saat ini, sudah terbentuk 105 RKI di 33 provinsi seluruh Indonesia. Selain RKI, bidang perempuan PKS juga membentuk Pos Wanita Keadilan di seluruh provinsi di Indonesia untuk membantu mendorong perekonomian keluarga. Ada 5.800 Pos WK yang sudah terbentuk di 33 provinsi.
“Persoalan keluarga tidak hanya masalah kasih sayang, tapi juga soal ekonomi. Betapa banyak ibu berada di tempat-tempat yang bukan seharusnya karena untuk mempertahankan hidup keluarga. Karena itulah ini menginspirasi kami membentuk Pos WK agar para ibu bisa bekerja dari rumah mereka tanpa melepas fitrah dan fungsinya,” kata Anis.
Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin menambahkan, kerusakan bermula ketika setiap pihak keluar dari fitrahnya.
“Memang suami mempunyai orientasi mencari nafkah keluar rumah. tapi jangan lupakan kewajiban terhadap istri, anak, cucu, orang tua, dan tetangga yang ada di rumah. Begitupun dengan para wanita dan istri. Karena itu, kalau ingin baik, kembali kepada fitrahnya,” cetus Hilmi.
Acara dihadiri seribu lebih kader, simpatisan dan masyarakat umum. Kebanyakan adalah kaum perempuan. Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan penampilan Tim Nasyid Izzatul Islam, Fadli Padi, dan Opick. Sejumlah stand bazar juga tampak ramai, seperti stand RKI, Pos WK, Layanan Kesehatan Gratis Lemsos DPW DKI Jakarta, dan Bidang Perempuan dari struktur DPP, DPW dan DPD di DKI Jakarta.
Pada kesempatan itu juga diberikan Bang Sani Awards kepada beberapa perempuan inspiratif yang berkiprah di bidang lingkungan hidup, ekonomi rumah tangga, dan pendidikan. Mereka yang menerima antara lain Hj Tanawarrini (Bidang Lingkungan Hidup), Heriyanti Pesimarmata (Bidang Lingkungan Hidup), Emma Rohaima (Bidang Pendidikan), Fatwa Bahalwan (Bidang Pendidikan), Atifah Hasan (Enterpreunership), dan Priyati Rahman (pegiat sosial, peraih penghargaan dari BKKBN). (nurul taqia)
Sumber: dakwatuna
Tidak ada komentar :