pksgrogol.com – Jakarta. Islamedia - Ahad (25/9) ditengah suasana meriah halal bi halal tokoh masyarakat dan Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD) PKS Jakarta Selatan, keluar sebuah pernyataan menarik dari obrolan ringan..
Seorang Bapak dengan rambut yang sudah memutih ini dengan secara tiba-tiba mendekat dan menyapa dengan senyum. Kita panggil saja Pa Haji dari Duren Tiga, karena beliau memang mengatakan berasal dari Duren Tiga.
Waktu menunjukkan pukul 19:40 pada
saat acara sudah berjalan, Pa Haji datang dengan nafas yang agak kurang
teratur, nampak sekali raut muka gugup karena kemungkinan besar merasa
terlambat dari jadwal yang sudah tertera dalam kartu undangan.
Hal yang menarik untuk di cermati
bahwa Pa Haji ini hadir sendirian, tak ada pendamping kader PKS, bila
dibandingkan dengan tokoh lainya yang semuanya didampingi oleh kader PKS
level DPRa.
"Kasian kader PKS kalau mengantar
saya, sudah banyak kerjaan untuk umat" demikian papar Pa Haji saat
ditanya mengapa tak ada yang menemani. Sebuah jawaban yang sangat bijak
dari seorang sepuh yang tidak mau merepotkan pihak lain, dalam hal ini
kader PKS.
Dengan logat betawi yang sangat
kental, Pa Haji tiba-tiba dengan tanpa ditanya memaparkan mengapa
dirinya menjatuhkan pilihan hatinya kepada PKS. Berikut pemaparanya : "dahulu
, saya adalah adalah kader partai NU, kemudian saat tinggal 3 partai
pilihan saya jatuhkan ke P3 dengan alasan partai Islam satu-satunya yang
ada. Saat era reformasi, kekaguman saya terhadap Pa Amin Rais membuat
akhirnya saya putuskan memilih PAN. Namun kemudian ada pemandangan
menarik yaitu ada sebuah partai yang hampir semua anggota wanitanya
istiqomah berjilbab, saat itu namanya Partai Keadilan (PK), akhirnya
saya urungkan memilih PAN dan beralih memilih PK hingga sampai detik ini
menjadi PKS."
Kemudian beliau kembali melanjutkan
pemaparanya: " saya memilih PKS buka karena ada kader PKS yang
menawarkan ke saya, namun murni hasil pencarian pribadi dan saya akan
dukung setiap kebijakan PKS salah satunya mendukung Bang Sani memimpin
DKI Jakarta ini"
Pembicaraan akhirnya berhenti saat
Bang Sani naik ke panggung dan memaparkan visi pembangunan DKI masa
depan yaitu "Membangun Manusianya".
Sebuah ungkapan hati yang terlihat apa
adanya dari seorang tokoh masyarakat ini boleh jadi telah menghadiri
sekitar 500 tokoh lainya yang dengan ketulusan hatinya berkenan
menghadiri undangan.[ismed/hbh]
Sumber : islamedia
Tidak ada komentar :