pksgrogol.com – Jakarta. REPUBLIKA.CO.ID,Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam
standar ganda Barat terhadap senjata nuklir Israel. Dalam sebuah
wawancara dengan CNN pada hari Minggu, Erdogan mencatat bahwa Israel adalah satu-satunya pemain di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir.
"Mengapa negara-negara Barat melarang Iran memiliki senjata nuklir, namun pada saat yang sama tidak melarang Israel memiliki senjata nuklir? "tanya Erdogan sinis menyikapi standar ganda Barat soal senjata nuklir.
Sebelumnya, Erdogan menyatakan, Ankara, jika diperlukan, akan memberikan reaksi lebih keras terhadap Rezim Zionis Israel. "Turki akan menunjukkan reaksi lebih keras terhadap Israel," ungkap Erdogan Kamis (22/9) seperti dilaporkan Press TV.
Ia juga mengisyaratkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Turki pasca serangan brutal pasukan komando rezim Tel Aviv terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang mengakibatkan tewasnya sembilan aktivis Turki.
Turki menurunkan hubungan dengan Israel setelah Tel Aviv menolak untuk meminta maaf atas serangan terhadap armada Kebebasan Gaza, yang menyebabkan sembilan warga Turki tewas pada tanggal 31 Mei 2010.
Sebelumnya pada bulan September, Menteri Ekonomi Turki mengatakan, Ankara akan terus menjaga hubungan normalnya di bidang ekonomi dengan Tel Aviv. Dari Januari 2011 sampai Juli 2011, perdagangan antara Turki dan Israel mencapai 2,3 miliar dolar.
"Mengapa negara-negara Barat melarang Iran memiliki senjata nuklir, namun pada saat yang sama tidak melarang Israel memiliki senjata nuklir? "tanya Erdogan sinis menyikapi standar ganda Barat soal senjata nuklir.
Sebelumnya, Erdogan menyatakan, Ankara, jika diperlukan, akan memberikan reaksi lebih keras terhadap Rezim Zionis Israel. "Turki akan menunjukkan reaksi lebih keras terhadap Israel," ungkap Erdogan Kamis (22/9) seperti dilaporkan Press TV.
Ia juga mengisyaratkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Turki pasca serangan brutal pasukan komando rezim Tel Aviv terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang mengakibatkan tewasnya sembilan aktivis Turki.
Turki menurunkan hubungan dengan Israel setelah Tel Aviv menolak untuk meminta maaf atas serangan terhadap armada Kebebasan Gaza, yang menyebabkan sembilan warga Turki tewas pada tanggal 31 Mei 2010.
Sebelumnya pada bulan September, Menteri Ekonomi Turki mengatakan, Ankara akan terus menjaga hubungan normalnya di bidang ekonomi dengan Tel Aviv. Dari Januari 2011 sampai Juli 2011, perdagangan antara Turki dan Israel mencapai 2,3 miliar dolar.
Sumber: yahoo! Republika
Tidak ada komentar :