Tamsil: PKS Tak Pernah Desak Saya Mundur, Justru Mendukung

pksgrogol.com – Jakarta. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana mundur dari Badan Anggaran DPR yang dilakukan oleh Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Tamsil Linrung lantaran adanya tarik menarik yang terjadi saat KPK mengundang para pimpinan Banggar DPR, termasuk dirinya.

Di sisi lain KPK tak bersedia memenuhi undangan pimpinan DPR untuk melakukan konsultasi. Namun adanya rencana itu, Tamsil menegaskan tidak ada tekanan sama sekali dari PKS yang meminta dirinya untuk mundur.

"Enggak ada yang seperti itu, mereka malah mensupport dan meminta agar jalan terus," ujar Tamsil kepada Tribunnews.com, Jumat (30/9/2011).

Menurut Tamsil, teman-teman di PKS juga tidak merasa platform yang dijalankannya berbeda dengan apa yang diputuskan partai. Internal PKS juga tidak menyangsikan apa yang dilakukan Tamsil. "Mereka tidak menyangsikan apa yang saya lakukan," jelasnya.

Politisi Senior PKS ini menjelaskan bahwa dirinya sudah menyampaikan surat pengunduran diri dari Badan Anggaran ke Fraksi PKS. Saat memberikan surat, lanjut Tamsil seluruh koleganya di Fraksi PKS justru mengatakan apa yang dilakukan dirinya tidak relevan.

"Surat sudah saya sampaikan ke fraksi, saya minta mundur dari keanggotaan Badan Anggaran, bahkan nanti keanggotaan DPR. Tapi, fraksi justru bilang itu tidak relevan dengan apa yang terjadi saat ini," jelas Tamsil.

Tamsil mengaku apa yang belakangan ini dilakukan olehnya semua benar dan tidak ada yang salah. Karena itulah ia mempertanyakan pemanggilan KPK terhadap dirinya.

"Saya merasa selama ini telah melakukan hal yang benar, tidak ada yang pernah salah. Kalaupun ada yang bertentangan kita minta pengertian dari para tersangka," pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

Sumber: yahoo
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Perusahaan Malaysia Bantai Orangutan Kalimantan

pksgrogol.com – Jakarta. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keberadaan orangutan di Kalimantan Timur terancam. Mereka terus dibantai, sebagai dampak dari pembabatan hutan untuk membuka perkebunan kelapa sawit.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Kaltim) dan Centre for Orangutan Protection (COP) telah mengevakuasi sedikitnya empat orangutan dari Muara Kaman, di sekitaran kawasan konsesi PT Khaleda, anak perusahaan Metro Kajang Holdings Berhad Malaysia dan PT Anugerah?Urea Sakti.

Juru kampanye COP Hardi Baktiantoro, mengatakan puluhan ekor orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) tewas mengenaskan di area perkebunan kelapa sawit di sekitaran Kutai Kartanegara. Hardi menuding, meski para pemburu bayaran itu mengaku telah membunuh banyak induk orangutan dan para pekerja mengakui perbuatan menyebarkan pisang yang sudah disemprot furadan untuk meracuni orangutan.
Sayangnya hingga hari ini, polisi tidak juga menetapkan seorang pun jadi tersangka dan tidak ada yang dipenjara. "Ini mengecewakan dan membahayakan bagi kelangsungan hidup orangutan," ujar Hardi dalam siaran pers yang diterima Republika.

Situasi yang sama terjadi di Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur. Pada 26 Juli 2011, BKSDA dan COP terpaksa mengevakuasi dua orangutan. Satu induk orangutan diidentifikasikan dibunuh para pekerja sawit Makin Group. Dikatakan Hardi, ketika kuburannya orangutan dibongkar untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Hasil identifikasi menyatakan, mayat orangutan tersebut babak belur seperti terkena pukulan yang dilakukan berulangkali, kedua pergelangan tangannya luka dan jarinya putus.

Adapun di Kalimantan Tengah, COP mengidentifikasi satu tengkorak orangutan di sekitaran areal konsesi PT TASK dan mengevakuasi tiga anak orangutan yang ditangkap pekerja setempat. "COP juga menemukan empat tengkorak orangutan di areal konsesi Wilmar Group pada 20 Agustus 2011."

Hardi menilai kematian puluhan orangutan bukan terjadi karena konflik manusia dengan jenis binatang primata tersebut, melainkan upaya genocide (pembunuhan massal) kelompok tertentu yang rakus untuk meraih keuntungan pribadi. Pihaknya menyentil pemerintah yang harusnya berani melihat kenyataan bahwa polisi tidak membuat kemajuan apapun untuk mencegah kepunahan orangutan di Kalimantan.

Sumber: yahoo
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Tweets @bangirwan: Klarifikasi atas Fitnah "FPKS Makassar Legalkan Miras"

pksgrogol.com – Jakarta. Berikut adalah tweets dari @bangirwan, aleg DPRD Makassar sbg klarifikasi atas fitnah "PKS Makassar Setujui Perda Miras".

1. Kami perlu mengklarifikasi #beritabohong ttg FPKS Mks yg melegalkan Miras d Mks @PKSejahtera @anismatta

2. Wawancara Ketua FPKS MKS d media dlm kontek beliau sbg Wk Ketua Bdn Legislasi DPRD Kota Mks #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

3. Bbrpa wartawan tnyakan ttg hasil pembhsn Baleg thd ranperda2 yg masuk, termasuk retribusi khusus #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

4. Slh satu item retribusi dlm ranperda tsb adalah retribusi untuk Miras #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

5. Slaku waka Baleg bliau mjelaskn sikap Baleg thd poin retribusi Miras, #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

yaitu psng tarif retribusi setinggi2nya #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

6. Jd smangat Baleg adlah bgmana agar harga Miras sangat tinggi shingga tdk mdh dibeli siapa sj #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

7. Semntara soal dibolehkannya Miras itu sdh lama di Mks, bahkan smpat menjadi sumber PAD, #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

8. Itu sbbnya Baleg merasa perlu untuk menaikkan retribusi setinggi2nya atas minuman haram tsb #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

9. Ini salah satu link berita ttg SIUP Miras http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/25720/pemkot-makassar-tetap- berlakukan-siup-miras #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

10. Jd tdk benar, jk FPKS Mks melegalkan Miras, itu sungguh fitnah & #beritabohong @PKSejahtera @anismatta

11. Ini link berita dari media lain saat wawncara d hari yg sama #beritabohong http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=72978 @PKSejahtera @anismatta

12. Ini foto berita Koran Sindo Sulselbar ttg sikap PKS Mks #beritabohong http://lockerz.com/s/142735955 @PKSejahtera @anismatta

*Bang Irwan: Aleg DPRD Makassar dari PKS

Sumber: bangirwan 
              pksnongsa
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Jabar Cekal 8 Penyanyi Dangdut Seronok

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com – Bandung. Majeis Ulama Indonesi (MUI) Provinsi Jawa Barat mencekal delapan orang penyanyi dangdut yang dinilai seronok karena melanggar Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi.

“Kami dari MUI Jabar mendukung upaya pencekalan pedangdut seronok, karena akan menimbulkan demoralisasi terhadap masyarakat,” kata Sekretaris Umum (Sekum) MUI Jawa Barat Rafani Achyar, di Bandung, Kamis (29/9).

Rafani mengatakan, kedelapan penyanyi dangdut tersebut ialah Dewi Persik, Anisa Bahar, Julia Perez, Inul Daratista, Uut Permatasari, Ira Swara, Nita Thalia dan Trio Macan.

“Tindakan pencekalan tersebut sama dengan yang dilakukan MUI Sumatra Selatan yang juga mencekal delapan pedangdut itu,” kata Rafani.
Ia menjelaskan pencekalan juga berlaku bagi seluruh pedangdut yang kerap beraksi seronok, misalnya di wilayah Pantura yakni di Indramayu dan Cirebon.

“Kami hanya memberikan pernyataan. Keputusannya ada di tangan pemerintah. Lagi pula yang dicekal adalah aksinya bukan orangnya, kalau mereka mau belanja (di Jabar) ya silahkan saja,” ujarnya.
Dikatakannya, upaya pencekalan telah lebih dulu dilakukan pada 2008 yang didukung penuh pemerintah Kota Bandung. Ketika itu, Wali Kota Bandung Dada Rosada melarang Dewi Persik tampil di Kota Kembang.

“Pak Dada pernah mencekal Dewi Persik, karena sesuai program Bandung Kota Agamis,” katanya.
Terkait pedangdut yang beralasan aksinya itu adalah seni, Rafani merasa hal tersebut tidak sesuai karena seni bertujuan untuk mencari keindahan bukan menimbulkan kerusuhan dan tindak kriminalitas.
“Mencari nafkah tapi jangan mengorbankan moral. Meski pakai kerudung, Evi Tamala (penyanyi dangdut) tetap punya penggemar kok,” katanya mencontohkan.

Ia menuturkan, agama dan seni bisa berjalan seiring karena agama mengatur segala sendi kehidupan termasuk seni.
“Seni dan agama jangan pernah dipisahkan, karena agama sebagai dasar segala aspek,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada pemerintah dan penegak hukum mengawal dan melaksanakan Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi karena dalam peraturan tersebut telah dijelaskan batasan serta aturan mainnya.
“Kami harus konsisten, ukurannya kan sudah jelas tuh dalam UU Pronorafi dan Pornoaksi,” ujarnya. (Ant/Ol-3/MICOM)

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Karena Ikatan Kita… Istimewa

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com - Sebut saja A dan B. Dua orang sahabat yang sejak kecil sering bercanda bersama, menangis bersama, bahkan melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi pun selalu bersama. Kecocokan antara keduanya telah terbingkai dalam sebuah jalinan persaudaraan yang unik, yang tak mudah kita temui di kebanyakan episode persaudaraan yang lain.

Suatu ketika, di sebuah serambi masjid kampus, mereka sepakat untuk saling mengoreksi dan mengevaluasi dir mereka masing-masing. Si A harus mengevaluasi kekurangan dan kelebihan si B. Begitu pun sebaliknya, si B juga harus bisa menyebutkan kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri si A. Mereka bersepakat bahwa beberapa hari lagi akan bertemu di tempat yang sama untuk menyampaikan hasil evaluasi yang mereka siapkan mulai dari pertemuan itu. Hingga tibalah hari dimana mereka menyampaikan boring evaluasinya.

“A, silakan kamu mulai bacakan evaluasimu terhadap tingkahku selama ini.” Ucap si A mengawali pembicaraan.
“Tidak B, kamu saja yang memulainya. Sepertinya tulisanmu lebih banyak. Dan sepertinya kamu lebih siap untuk menyampaikannya lebih dahulu.”
“Hmm, baiklah. Aku yang akan memulainya.”
“Silakan B, aku akan mendengarkan.”
“Tapi,,, kamu janji ya tidak akan marah padaku setelah kubacakan penilaianku padamu?”
“Baiklah, aku tidak akan marah. Sampaikan saja sejujurnya padaku.”
“Err, kamu mau mendengar yang mana dulu? Tentang kelebihanmu atau kekuranganmu?”
“Kekuranganku saja dulu.”
“A, kamu itu orangnya egois, maunya selalu diperhatikan, tidak peka sama lingkungan, tak pernah mau terus terang tentang masalah yang menimpamu. Kamu itu selalu menyalahkan orang lain ketika ada masalah yang menimpamu, kamu itu……”
“maaf B, maafkan aku bila selama ini telah sering menyakitimu.” Ujar si A memotong perkataan si B yang sedang membacakan evaluasinya.
“Tak apa A, maaf juga bila kamu telah tersinggung mendengarkan evaluasiku ini. Tapi, aku masih belum selesai membacakannya. Apakah harus ku hentikan?”
“Tidak B, lanjutkan saja. Aku akan terus mendengarkannya.” Kata si A sambil menyeka pipinya yang mulai meneteskan air mata.
“Kamu itu, maaf…. Pemalas, tergantung pada orang tua, selalu bilang aku seperti anak-anak. Dan kamu itu plin-plan….” Sejenak B menatap wajah saudaranya. Binar matanya mulai terbasahi air mata yang mulai menetes melintasi pipinya.
“A, ada apa? Apa ku menyakitimu? Kalau begitu aku hentikan saja evaluasiku. Aku tak ingin sahabatku bersedih seperti ini.”
“Tidak apa B, terus lanjutkan saja. Aku akan terus mendengarkan nasihat dari sahabat terbaik ku.”
“Aku tak sanggup melihatmu bersedih seperti ini. Biar ku hentikan saja ya.”
“Tolong B, lanjutkan saja. Aku tidak apa-apa sahabatku. Aku hanya ingin mengetahui dari lisanmu mengenai kesalahan-kesalahanku padamu. Apakah kekuranganku masih banyak?” ujar A sambil menahan tangis yang hampir meledak “Maaf A, masih ada tiga halaman lagi. Baiklah, aku lanjutkan.” Si B pun melanjutkan membaca daftar kekurangan si a yang telah ia tuliskan.
Selanjutnya, si B membacakan daftar kelebihan yang dimiliki si A.
“A, bagiku kamu tetap istimewa, kamu adalah temanku yang paling cerdas dan kamu sering mengingatkanku bila ku tersalah.” Si B membacakan daftar kelebihan si A yang hanya tiga paragraph tersebut.
“Sudah A, aku sudah membacakan semuanya. Selanjutnya giliranmu.”
Sambil berusaha senyum, si A membacakan daftar kelebihan dan kekurangan si B.
“Sekarang aku akan membacakan kelebihanmu dulu saja ya B.”
“Baik A, kalau kamu berkenan, silakan.”
“Kamu itu kreatif, cekatan, suka menolong, penuh ide brilian, konsisten, tak mengharap imbalan duniawi, kata-katamu selalu terjaga, dan selalu senyum tatkala menyapa orang-orang di sekitarmu….” Ucap si A panjang lebar hingga tiga halaman A4 ia selesai bacakan.
“sudah B, aku sudah selesai membacakan semua yang kutulis.”
“kekuranganku?”
“Tidak, tidak ada…. Aku sudah rampung membaca semua evaluasiku padamu saudaraku.”
“Apa maksudmu? Apa saja kekuranganku dan tingkah burukku yang telah menyakitimu selama aku menjadi sahabatmu A? coba sebutkan saja, aku tidak akan marah.”
“Aku tak bisa menuliskan apapun pada lembar kekuranganmu A. bagiku, kekuranganmu telah mengajarkanmu untuk lebih dewasa dan bijak dalam mengambil setiap keputusan. Dan semua itu telah terbingkai indah dalam memori hidupku sahabatku. Oleh karena itu tak ada yang bisa kubacakan mengenai kekuranganmu.”
“Duhai sahabatku, maafkan aku. Sungguh engkau adalah sahabat terbaik yang pernah kutemui. Engkau adalah mutiara yang selalu menjadi perhiasan dalam hidupku, menghiasi setiap lembaran perjalanan kehidupan yang penuh kejadian mengharu biru ini.”
Dan kini, serambi masjid kampus itu pun menjadi saksi, tetesan air mata yang mengalir karena sebuah ikatan yang begitu berharga. Ikatan ukhuwah.
*****

Ah, rasanya aku belum bisa menjadi seperti A yang mampu menangkap setiap aura kebaikan dari sahabatnya. Menjadikan segala kekurangan sahabatnya sebagai pelecut semangat untuk mendewasakan diri tanpa mengungkit-ngungkit apalagi membicarakan kekurangan sahabatnya pada orang lain. Kita, pasti pernah punya salah. Bahkan sering kita lakukan pada orang lain. Pada sahabat kita. Saat ego masih tersimpan dalam hati, saat persepsi menutupi mata hati bahwa orang lain harus menjadi yang sempurna di hadapan kita, tanpa cacat, tanpa kekurangan. Maka, sesungguhnya kita telah membutakan mata hati kita untuk memberikan permaafan pada orang lain. Menganggap setiap kesalahan sahabat kita adalah dosa besar yang takkan termaafkan dan telah menutup pintu maaf bagi setiap kesalahan mereka.

Sahabatku, Saudaraku… ikatan kita bukan sembarang ikatan. Kita diikat bukan karena kesamaan kampus, kesamaan asal daerah, kesamaan jurusan, kesamaan organisasi. Akan tetapi kita diikat atas dasar cinta yang terbingkai dalam ukhuwah. Cinta pada Allah dan ukhuwah yang menggelora mempersatukan setiap keping-keping hati yang tersebar di seluruh penjuru bumi-Nya ini.

Sahabatku, Saudaraku… ikatan kita adalah ikatan yang istimewa. Yang telah dipertautkan oleh Yang Maha Istimewa, yang selalu kita ucapkan doa-doa rabithah dalam waktu istimewa kita, di sepertiga malam terakhir sambil berdoa, Ya Allah….Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu ,berhimpun dalam naungan cintaMu, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan, Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, terangilah dengan cahayaMu, yang tiada pernah padam, Ya Rabbi bimbinglah kami. Lapangkanlah dada kami, dengan karunia iman dan indahnya tawakal padaMu, hidupkan dengan ma’rifatMu, matikan dalam syahid di jalan Mu, Engkaulah pelindung dan pembela…..

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Kominfo Telah Blokir 300 Situs Kekerasan

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir sekitar 300 situs kekerasan yang mengarah pada perilaku terorisme.

“Hingga akhir Agustus 2011 ada sekitar 900 situs kekerasan yang diadukan untuk segera diblokir, tetapi baru terealisasi 300 situs,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Senin.

Menurut dia di sela pembukaan “1st ICT USO Expo and Conference”, pemblokiran seluruh situs kekerasan yang diadukan itu belum bisa direalisasikan karena memerlukan pencermatan dan pengamatan yang serius.
“Selama ada laporan dari masyarakat akan kami tindak lanjuti, tetapi tidak lantas seluruh laporan yang masuk itu langsung diblokir. Kami akan mencermati dan mengamatinya secara mendalam terlebih dulu,” katanya.

Ia mengatakan, akar masalah kekerasan dan terorisme pada dasarnya berasal dari pemahaman mengenai ideologi atau agama yang tidak benar dan hanya setengah-setengah. Kondisi itu didukung oleh adanya situs kekerasan di internet.

“Memang ada imbauan memblokir atau menutup situs yang mengagitasi dan menghina agama, tetapi itu akan kami lakukan secara bertahap,” katanya.

Menurut dia, pemblokiran atau penutupan tidak bisa dilakukan sekaligus, karena situs kekerasan itu bisa saja hari ini namanya A, besok bisa AX atau AZ.

Ia mengatakan, seharusnya yang melakukan pemblokiran situs kekerasan itu bukan hanya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tetapi juga seluruh operator.
“Selain itu, masyarakat juga diharapkan bisa mengelola informasi secara lebih rasional, sehingga tidak mudah terpengaruh,” katanya (taufik rachman/antara/RoL)

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

PM Palestina Dukung Berdirinya Negara Palestina, Dengan Syarat Tidak Mengakui Israel

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com – Ismail Haniyah, Senin (26/9) mengatakan bahwa pemerintahan yang ia pimpin di Gaza mendukung penuh berdirinya negara Palestina, tentunya dengan sarat tanpa ada pengakuan terhadap eksistensi penjajah Zionis, dan tidak pula mundur dari tiap jengkal teritorial tanah Palestina yang sudah diabadikan dalam sejarah.

Hal ini disampaiakan oleh PM Palestina dalam acara pembukaan Konfrensi Ilmiah ke-2 di Gaza. Haniah mengatakan, “Kami tidak menentang pendirian negara Palestina, bangsa ini sendiri sudah berperang lebih dari 60 tahun untuk mendapatkan kemerdekaan, kami menginginkan permasalahan Palestina tetap menjadi topik utama, namun negara Palestina tidak akan berdiri melalui cara-cara nego seperti ini, tapi ia akan berdiri melalui sikap bertahan dan perlawanan”

Haniah meminta kepada para pejabat Palestina agar tidak menghadapi politik Amerika sendirian, ia mengajak bangsa Palestina kepada persatuan dan kebangkitan umat.

Haniah yang juga merupakan pejabat teras di jajaran petinggi Hamas menegaskan, bahwa dirinya telah siap untuk kembali melanjutkan pembicaraan nasional dan memulihkan rekonsiliasi Palestina.

Sebagaimana yang tersiar dalam media, bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pidatonya di hadapan Sidang Majelis Umum PBB bahwa ia menarik keinginan semulanya untuk mendapatkan 78% dari tanah Palestina, dan hanya mengharapkan sisanya saja, atau 22% saja. Pernyataan Abbas ini disimpulkan oleh koran harian Israel, Haaretz, bahwa permintaan Abbas kepada PBB pada dasarnya memiliki arti pengakuan terhadap eksistensi negara Yahudi.

Sedangkan gerakan politik Hamas bersikap lain, Hamas berjanji tidak akan membiarkan sejengkal dari tanah Palestina jatuh ke tangan penjajah. Hamas sebagai gerakan perlawanan yang konsisten telah berulang kali berhadapan dengan tekanan seperti ini, dan turut dalam berbagai macam peperangan dan kuat dalam bertahan tanpa sedikitpun sikapnya melemah terhadap penjajah. (msy/imo/knrp)

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

PBNU Kutuk Keras Pengeboman di Solo

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com – Solo. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) mengutuk keras pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton Solo, seusai kebaktian.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (25/9), menimbulkan korban jiwa seorang meninggal dunia serta 22 luka berat dan ringan.

“Kami mengutuk keras atas pengebomam gereja tersebut merupakan tindakan tidak bertanggung jawab,” kata Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siradj ketika bersama rombongan mengunjungi korban bom bunuh diri itu di Rumah Sakit Dr Oen Solo, Selasa (27/9).

Pemerintah dinilai telah lengah, sehingga para teroris itu berbuat seenaknya. Adanya tintadakan tersebut merugikan nama Islam dan membuat morat-marit negara Indonesia.

Said menegaskan kejadian seperti tersebut hendaknya dijadikan pelajaran yang berharga. Semua harus merapatkan barisan untuk mencegah peristiwa ini jangan sampai terulang kembali.

Kejadian bom bunuh diri di gereja ini bukan merupakan tindakan sesuai agama. Di Alquran juga tidak ada tindakan kekerasan seperti ini. (Ant/OL-5/MICOM)

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Ibu Penjaga Moral Bangsa

pksgrogol.com – Jakarta.
 "Bunda adalah yang terhebat di dunia
sebab ia melahirkan kehidupan
dan memberi nyawa pada kata cinta."
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)

Ibu, dengan segala makna di dalamnya. Ia tidak sekadar menjadi istri dari seorang suami. Tetapi ibu merupakan cahaya bagi sebuah keluarga. Penerang jalan bagi anak-anaknya dan mitra kerja yang mendukung sang suami. Ibu, takkan pernah bisa diungkap dengan satu kata. Bahkan beribu kata juga tidak akan mampu mengungkap peran dan jasanya.

Penjaga Moral Anak

Lembaga sosial yang bernama keluarga, tentunya ditopang oleh unsur yang berperan sebagai seorang ayah dan seorang Ibu. Keluarga tidak akan menjadi kokoh dan kuat manakala salah satu unsurnya timpang. Tumbuh kembang sebuah keluarga yang sehat, baik secara jasmani dan rohani mestilah melibatkan semua unsur. Salah satu unsur yang sangat berperan adalah unsur yang bernama ibu.

Ibu, berkontribusi pada penciptaan atmosfer yang kondusif. Hilangnya peran seorang ibu tentunya berpengaruh pada atmosfer kedamaian sebuah keluarga. Sosok ibu mewarnai kebahagiaan. Atmosfer yang kondusif juga sangat menentukan optimalisasi perkembangan pribadi, moral, kemampuan bersosialisasi, penyesuaian diri, kecerdasan, kreativitas juga peningkatan kapasitas diri seorang anak. Tanpa ibu mustahil ada kesuksesan bagi seorang anak manusia.

Penat dan lelah hilang seketika manakala mendengar coletahan sang anak. Tak ada lagi letih ketika melihat senyum sang buah hati. Dengan ikatan emosional yang sangat erat, keberadaan seorang ibu tidak dapat dipisahkan dari seorang anak. Itulah mengapa juga, ibu mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan fisik dan jiwa seorang anak.

Menurut sebuah studi mengenai cara pengasuhan orangtua terutama ibu ternyata berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan fisik dan mental anak. Terbukti dari penelitian terbaru yang dilakukan oleh Professor Ali Khomsan Guru Besar IPB menyimpulkan, semakin baik pola pengasuhan ibu, semakin baik pula kualitas tumbuh kembang si kecil.

Studi yang berlangsung selama 2009-2010 di sembilan provinsi dengan 2.334 responden. Dari sini diketahui, pengasuhan mayoritas anak di Indonesia dilakukan ibu. Hasilnya, dari 80 persen anak yang diasuh baik, 78 persen di antaranya berada dalam status gizi normal atau sehat (vivanews 15/12/10).

Lihatlah, kualitas tumbuh kembang seorang anak berada dalam genggaman seorang ibu. Di tengah gempuran teknologi dan informasi, ibu menjadi benteng yang bisa memfilter. Walau memang tidak sepenuhnya terbentengi, tetapi ibu (dan ayah)tentunya bisa melindungi anak dari hal-hal negatif. Membuat pagar tinggi dan mengurung sang anak tidak akan menyelamatkan anak dari hempasan gelombang teknologi. Tetapi dengan kenyamanan dari seorang ibu, arahan bijak, kepercayaan dan perlindungan akan membuat sang anak lepas dari badai negatif teknologi.

Tugas seorang ibu adalah menanamkan agama yang kuat bagi anaknya. Tanpa itu, akhlak dan moral seorang anak akan tercerai berai. Mengikat anak dengan keimanan kepada pencipta-Nya memberikan modal yang besar bagi anak menghadapi hidup. Perang pemikiran yang berkembang saat ini, sangat membuka peluang terjerembabnya akhlak dan moral seorang anak. Sang Ibu memastikan sang anak mampu mengarungi hidup dengan penuh kekuatan. Memastikan hak-hak anak tidak terabaikan, itulah fungsi ibu.

Pada usia emas, seorang anak sangat dekat dengan ibunya. Ibulah yang hampir 24 jam bersamanya. Tentunya keberadaan seorang ibu akan mewarnai sosok anak seperti apa. Jika ibunya baik dalam mendidik, membekali sang anak dengan berbagai 'senjata' akhlak dan moral tentunya anak dapat melangkah dengan penuh kepastian.

Peran Peningkatan Generasi

Anak merupakan anugerah yang diberikan Allah Yang Maha Pencipta yang menjadi amanah bagi sebuah keluarga. Tidak hanya amanah yang dititipkan kepada keluarga an sich tetapi juga kepada bangsa ini. Titipan Tuhan ini tentunya harus dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, anak harus di didik, diperlakukan dengan baik, dihargai dan dicintai sepenuh jiwa.

Keberadaan seorang anak adalah sebagai penerus peradaban dan eksistensi kemanusiaan. Yang terbaik bagi anak (best interest of the child), dalam semua tindakan yang menyangkut anak. Kepentingan terbaik bagi anak menjadi pertimbangan bagi seorang ibu. Memberikan yang terbaik merupakan keberlanjutan bagi hidup sang anak.

Pada kenyataannya, ada banyak persoalan yang melingkari masa depan generasi penerus ini. Salah satunya mengenai pelanggaran hak anak. Persoalan pelanggaran hak anak di negara ini ibarat gunung es. Tampak di permukaan hanyalah sedikit dari fakta yang sebenarnya terjadi. Komnas perlindungan anak dalam catatan akhir tahun 2009 menyebutkan bahwa kasus pelanggaran hak anak yang dilaporkan tidak saja naik secara kuantitas melainkan semakin kompleks jenis dan modus pelanggarannya. Apalagi komitmen negara belum nyata, walau sudah ada UU No 23 tahun 2002 yang menegaskan bahwa hak anak adalah bagian dari asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Pada kenyataannya belum efektif.

Berbagai masalah penyelenggaraan perlindungan anak kita temui. Dari soal eksploitasi anak dibidang kerja, dimana hasil survey Pekerja Anak di Indonesia yang dilakukan BPS (Badan Pusat Statistik) bekerjasama dengan ILO (International Labour Organization) menunjukan jumlah pekerja anak mencapai 1,7 juta anak. Anak mestinya bermain tetapi dipaksa bekerja layaknya orang dewasa. Belum lagi anak yang menjadi korban pornografi dan tayangan media yang tidak proanak, begitu banyak. Persoalan pemenuhan hak pendidikan, yang masih menyisakan pekerjaan rumah, masalah pemenuhan kesehatan yang terkait dengan gizi buruk dan lain sebagainya.

Pada akhirnya, peran keluarga yang dikomandani oleh seorang ibu dan ayahlah salah satu solusi. Tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Perlu ada sinergisitas berbagai pihak. Entah itu pemerintah yang direpresentasikan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lembaga Swadaya Masyarakat atau Komnas Perempuan.

Memang tidak mudah tapi pasti bisa. Mengingat persoalan ibu/ perempuan dan anak seperti benang kusut. Kesungguhan pemerintah dan masyarakat dari berbagai elemen menjadi ujung tombak keberhasilan program yang menyelesaikan masalah. Momen hari Ibu bisa menjadi refleksi sampai sejauhmana peran seorang ibu dalam memberikan 'nafas' bagi kehidupan sang anak. Nafas yang bisa memaknai hidup si anak lebih baik. Ibu sebagai 'madrasah' kehidupan. Selamanya.

*) Herlini Amran, MA adalah anggota Komisi VIII DPR RI dari FPKS Dapil Kepri.


 Sumber: pks
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Lautan Makna di balik Tasbih

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com - Sering kali kita mengucapkan subhanallah[1]tanpa menyadari kedalaman maknanya. Ia terucapkan secara spontanitas jika ada sesuatu yang mengagumkan, atau kejadian yang tidak sesuai dengan selera fitrah.

Apakah ada di antara kalian yang pernah memikirkan rahasia سبحان الله yang diucapkan sebanyak 33 kali setelah mengerjakan shalat lima waktu?

Dalam menjawab ini, saya mengajak pemerhati masalah-masalah keislaman untuk merenungi beberapa makna sebagai berikut:
Setiap hari manusia  berpotensi melakukan sesuatu yang menyalahi kesucian zat yang Maha Suci. Potensi itu berawal dari pikiran; manusia dalam memikirkan apa yang akan dikerjakan hari ini, esok, dan masa mendatang, pikiran mereka berpeluang untuk ternodai dengan pikiran-pikiran kotor. Dengan menyebut سبحان الله pikiran menjadi segar, sehat, dan kembali kepada kesadaran semula.

Manusia di saat mulai melakukan apa yang telah direncanakan, maka ia pun berpeluang melakukan sesuatu yang tidak layak untuk dikerjakan. Satu perencanaan yang baik senantiasa diliputi keinginan-keinginan kotor yang senantiasa mengajak manusia kepada penyimpangan dengan seribu satu rayuan manis yang mengelabui. Dengan menyebut سبحان الله rel kehidupan terjaga untuk tidak menyimpang dari petunjuk Islam, terpatri dalam jiwa untuk melaksanakan setiap perencanaan baik, meskipun di sana ada jutaan rintangan yang menghalang.

Setelah menuai hasil kerja dan mulai memikirkan arah dan tempat dimana hasil tersebut disalurkan dan dinafkahkan, ia pun berpeluang ternodai keburukan. Dengan melantunkan سبحان الله berkah jerih upaya terjaga untuk tidak ternodai dengan segala bentuk kemaksiatan. Di sana masih banyak tempat untuk menyalurkan hasil kerja, seperti: keluarga, fakir-miskin, dan tempat-tempat ibadah. Olehnya itu, sangat wajar jika Islam bertanya kepada Anda dan berkata: “Apa yang membuat Anda berpikir terlalu jauh? Kenapa Anda menafkahkan harta di tempat-tempat kemaksiatan, sementara tempat kebaikan senantiasa menunggu Anda untuk dikunjungi dan disapa?”

Berkumpul dengan keluarga menikmati jerih payah adalah keinginan setiap kepala rumah tangga, tetapi kenikmatan tersebut kadang ternodai oleh kelalaian. Keinginan kuat menyantap hidangan yang lezat, minuman yang menyegarkan tenggorokan, menatap haru setiap wajah anggota keluarga yang memancarkan keridhaan dan kegirangan dari hasil kerja, semua itu dapat menjadi sarana setan yang membuat kita lupa menyebut basmalah dan hamdalah setiap kali mencicipi kenikmatan tersebut. Dengan lantunan سبحان الله setiap dari mereka sadar dari kelalaian, dan jamuan keluarga pun terjaga dari sentuhan jari jemari setan yang kotor.

Membaringkan badan di tempat peraduan bersama dengan istri dan anak-anak setelah seharian bekerja dambaan setiap bapak, tetapi dambaan tersebut kerap kali ternodai oleh kelalaian. Mereka berpeluang mendatangi keluarga dalam keadaan lupa membaca basmalah dan doa. Dengan سبحان الله keharmonisan keluarga terjaga dari segala bentuk campur tangan setan.

Setiap detik niat jelek berpeluang meracuni pikiran dan keyakinan. Olehnya itu, سبحان الله menjadi proteksi ampuh terhadap hati untuk tidak teracuni dari kebusukan tipu muslihat setan yang berupaya mengotori niat.

Di lain sisi, permukaan dunia senantiasa ternodai oleh kemaksiatan manusia, di sana ada pelanggaran hak asasi, penodaan harga diri, pencitraan yang lahir dari kebohongan belaka. Dengan سبحان الله seorang hamba telah menyucikan zat yang Maha Suci dari kemaksiatan tersebut, meski dia tidak tahu kapan dan dimana kemaksiatan tersebut terjadi. سبحان الله memberikan keyakinan kuat terhadap diri bahwa Allah berhak mendapatkan penyucian dari segala bentuk kotoran tersebut, meski Dia telah suci. Akan tetapi fitrah kehambaan menghendaki manusia melantunkan penyucian, karena mereka tidak tercipta untuk melakukan sesuatu yang menyalahi fitrah penciptaan dan nilai-nilai agama. سبحان الله kalimat penyucian yang dilantunkan semua entitas kehidupan guna menyucikan Allah SWT dari segala kekurangan yang datang dari mereka sendiri.

Mari kita melihat lebih dekat kedalaman makna سبحان الله di dalam Al-Qur’an:
Di peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Al-Qur’an membuka pemberitaan peristiwa yang luar biasa itu dengan kata penyucian:

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid Haram ke Masjid  Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya.(QS. al-Isra’ [17]: 1)
Jika Anda bertanya: “Kenapa pemberitaan peristiwa ini didahului dengan kata penyucian?”

Al-Qur’an menjawab:
“sebuah peristiwa besar pasti mengundang tanda tanya, khususnya jika kejadian itu hanya sekali terjadi sepanjang umur dunia, peristiwa yang punya keajaiban di luar dari perhitungan matematis. Sadar akan hal ini, Al-Qur’an memulai pemberitaan itu dengan penyucian, karena pada hari itu juga orang-orang kafir menolak kebenaran peristiwa ini, bahkan sampai pada hari ini masih ada dari mereka yang enggan mengikrarkan kebenarannya, telinga dan hati mereka terasa teriris sembilu jika mendengarkan sepatah kata dari cerita peristiwa tersebut.

Dengan سبحان الله kita seperti para sahabat yang senantiasa menyucikan diri dari para pembangkang yang menolak kebenaran peristiwa agung ini. Apa lagi yang Anda tunggu untuk tidak melantunkan سبحان الله ?

Di kesempatan lain, Nabi Isa AS terlebih dahulu menyucikan Allah SWT sebelum menjawab pertanyaan ini:
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: Wahai Isa putra Maryam! Apakah engkau yang mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku Tuhan selain Allah? Isa menjawab: Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan, maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala perkara gaib.(QS. al-Maidah [5]: 116)

Jika ada yang bertanya: “jawaban Nabi Isa AS: “Maha Suci Engkau.” Kenapa dia tidak mengatakan: “Maha Suci aku dari pertanyaan itu,” sementara objek yang dipertanyakan adalah pemilik perkataan tersebut?”

Kepada penanya saya akan memberikan dua buah jawaban sebagaimana berikut:
Pertama: Tidak patut seorang hamba menyucikan diri, karena penyucian diri dengan tidak menyucikannya,[2] apalagi menyucikan diri di hadapan zat yang Maha Suci. Sadar akan hal itu, Nabi Isa AS langsung memberikan penyucian kepada Allah SWT sebelum ia menempatkan dirinya di tempat yang layak selaku hamba, sehingga jawabannya tidak menyalahi fitrah kehambaan.

Kedua: yang membutuhkan penyucian dari wacana distorsif ini: Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: Wahai Isa putra Maryam! Apakah engkau yang mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku Tuhan selain Allah? adalah Allah SWT, sehingga Nabi Isa AS dengan sendirinya mengucapkan سبحان الله, meski ia tahu bahwa pertanyaan Allah SWT tersebut bukan lahir dari ketidaktahuan terhadap siapa pemilik wacana ini, tetapi pertanyaan itu mengandung makna celaan dan cemooh terhadap siapa saja yang pernah mengucapkan kalimat tersebut.[3]
Tentunya, dengan mengucapkan subhanallah kita seperti Nabi Isa AS yang sedang menyucikan Allah SWT dari wacana distorsif tersebut. Apa lagi yang menyita perhatian Anda sehingga lupa menyebut سبحان الله ?

Di kejadian serupa, orang-orang beriman juga menyebut سبحان الله setelah melihat dan memikirkan keindahan dan kesempurnaan penciptaan alam semesta. Ini diberitakan dalam ayat Surah Ali Imran:
Orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.” Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran [3]: 191)

Al-Qur’an telah tahu bahwa akan datang sekelompok manusia yang melihat penciptaan alam semesta beserta isinya sia-sia belaka. Sementara itu, orang-orang beriman memberikan penilaian yang sama terhadap semua entitas kehidupan, karena apa yang ada pada diri seekor nyamuk, itu juga yang ada pada diri manusia. Semua melukiskan keindahan dan keagungan Sang Maha Pencipta. Olehnya itu, semua objek kehidupan mendapatkan penghargaan yang sama di mata mereka, karena semuanya adalah ayat-ayat Allah SWT.

Dengan menyebut سبحان الله kita seperti mereka yang telah menyucikan Allah SWT dari wacana kotor tersebut. Apa lagi yang memalingkan Anda untuk tidak ikut serta dengan mereka mengumandangkan سبحان الله ?

Di alam malaikat, mereka pun tidak ketinggalan menyucikan Allah SWT dari ketidakmampuan mereka menyebut nama benda-benda yang telah disebutkan Nabi Adam AS. Ini digambarkan dengan jelas di ayat surah al-Baqarah:
Dan Dia mengajarkan kepada Adam semua nama-nama benda secara keseluruhan, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat dan berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu tergolong orang-orang yang benar! Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”” (QS. al-Baqarah [2]: 31-31)

Al-Qur’an tahu bahwa akan datang sekelompok manusia yang menyombongkan ilmu pengetahuan mereka, sementara pengetahuan itu datang dari Sang Maha Mengetahui. Olehnya itu, tidak ada yang patut disombongkan. Bukankah dalam mengingat kebutuhan sehari-hari manusia kadang lupa? Jika Anda lupa, kenapa Anda tidak menyadari bahwa itu merupakan salah satu tanda kekurangan, jika Anda merasa tidak sempurna, kenapa Anda tidak menyadari bahwa di sana ada zat yang Maha Sempurna, Mengetahui segala sesuatu, sumber dari segala pengetahuan? Sementara itu, apa yang Anda tidak tahu, jumlahnya jauh lebih banyak dari apa yang Anda tahu sekarang.

Dengan menyebut سبحان الله kita seperti malaikat yang sedang menyucikan Allah SWT dengan mengembalikan semua pengetahuan kepada-Nya. Apalagi yang Anda tunggu untuk tidak mencontoh malaikat yang telah melakukan penyucian?

Makna penyucian Zat yang Maha Suci di kalimat سبحان الله tidak dibatasi ruang waktu. Ia memberi potensi yang cukup besar terhadap hamba untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena dengan menyebutnya ia seperti menyucikan Allah SWT dari segala bentuk wacana distorsif di pelbagai waktu, baik yang telah lalu atau pun di masa mendatang. Apa lagi yang Anda tunggu untuk tidak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyebut سبحان الله? سبحان الله ucapan para penghuni surga:

دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٠﴾
 “Doa mereka di dalamnya adalah: Subhanakallahumma,” dan salam penghormatan mereka adalah: Salam, dan penutup doa mereka adalah: Alhamdulilaahi Rabbil Alamin(QS. Yunus [10]: 10)


Maka dari itu, dzikir ini terlebih dahulu disebutkan sebelum menyebut dzikir lain. Seseorang menyalahi adab dzikir jika ia terlebih dahulu menyebut hamdalah, karena pujian datang setelah penyucian. Urutan ini sesuai dengan gaya pembahasan Al-Qur’an di pelbagai tempat, ia terlebih dahulu menyebutkan apa saja yang wajib dijauhi, karena di dalamnya ada unsur penyucian diri. Dan tentunya, jika yang haram telah dijauhi, maka dengan sendirinya apa yang wajib dipatuhi ikut terlaksana.

Di penghujung tulisan ini, saya mengajak para pemerhati tema-tema keislaman untuk merenungi apa yang tertera di bawah ini:
سبحان الله kalimat yang singkat, tetapi kaya dengan makna. Penyucian Zat yang Maha Suci yang tidak terbatas oleh ruang waktu. Dengan menyebut سبحان الله Anda ibarat mereka yang telah dan sedang menyucikan Allah SWT di pelbagai tempat dan waktu dari wacana distorsif dan kemaksiatan tangan-tangan jahil. Dengan سبحان الله Anda seperti bersama dengan orang-orang shalih yang sedang berada di taman suci, yang terlindung dari polusi kejahatan dan kejahilan umat, di sana Anda dan yang lain mengetengahkan majelis dzikir yang menyuarakan سبحان الله sebagai pertanda kehambaan yang penuh dengan kekurangan. Olehnya itu dekatkan diri Anda dengan سبحان الله. Apa lagi yang Anda tunggu untuk tidak ikut serta melantunkan سبحان الله?”

Catatan Kaki:
[1] Syekh Abu Suûd al-Imâdî berkata: سبحان menunjukkan tingkat penyucian yang sangat tinggi  yang lahir dari perubahan-perubahan akar kata kalimat itu sendiri (morfologi). Ia datang dari kata as-Sabh (السَّبْحُ) yang berarti bepergian jauh, kemudian menjadi at-Tasbih (التَّسْبِيْحُ) yang berarti penyucian. Dan selanjutnya dari masdar tersebut (original noun) menjadi penamaan tersendiri terhadap pujian tertentu, yaitu سبحان, danسبحان  itu sendiri berarti: Saya senantiasa menyucikan-Mu dengan penyucian yang layak terhadap kebesaran dan keagungan-Mu.” [Lihat: Syekh Abu as-Suûd al-Imâdî, Tafsir Abi as-Suûd, vol. 2, hlm. 343-344].
[2] Said Nursi, al-Maktubat, vol.2, hlm. 586
[3] Lihat: Syekh Abi as-Suûd al-Imâdî, Op. cit, vol. 2, hlm. 343

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Fiqih Thaharah: Hukum Haidh, Nifas, dan Jinabat, serta Mandi

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com - Kajian ini masih dalam topik pembahasan Fiqih thaharah. Kali ini yang akan dibahas adalah mengenai Haidh, Nifas, Jinabat, dan mengenai mandi. Selamat menyimak.
A. Haidh,  Nifas dan Jinabat
  1. Haidh: adalah darah yang keluar dari wanita dalam keadaan sehat, minimal sehari semalam menurut Syafi’iyyah, dan tiga hari menurut mazhab Hanafi. Umumnya tujuh hari, dan maksimal sepuluh  hari menurut mazhab Hanafi, dan lima belas hari menurut mazhab Syafi’iy. Jika darah itu berlanjut melebihi batas maksimal disebut darah ISTIHADHAH.
  2. Nifas: yaitu darah yang keluar dari wanita setelah melahirkan. Minimal tidak ada batasnya, dan maksimal empat puluh hari sesuai dengan hadits Ummu Salamah: Para wanita yang nifas pada zaman Rasulullah saw menunggu empat puluh hari. HR Al Khamsah, kecuali An Nasa’iy.
  3. Jinabat:  Seseorang menjadi junub karena berhubungan seksual, atau karena keluar sperma dalam kondisi tidur maupun melek/terjaga.
  4. Hukum wanita haidh dan nifas bahwa mereka tidak berpuasa dan wajib qadha hari Ramadhan yang ditinggalkan; tidak wajib shalat dan tidak wajib qadha shalat yang ditinggalkan; diharamkan baginya dan suaminya berhubungan seksual;  tidak diperbolehkan juga baginya dan orang yang junub melakukan thawaf; menyentuh mushaf, membawanya, membaca Al Qur’an kecuali yang sudah menjadi doa atau basmalah; tidak boleh juga berada di masjid; sebagaimana diharamkan pula atas orang yang junub melakukan shalat bukan puasa.
B.  Mandi
Mandi adalah mengalirkan air suci mensucikan ke seluruh tubuh. Dasar hukumnya adalah firman Allah:
“… dan jika kamu junub maka mandilah” (QS Al Maidah: 6)
1.      Penyebab Wajib Mandi
  • Keluar mani disertai syahwat pada waktu tidur maupun terjaga, oleh laki-laki maupun wanita, seperti hadits Rasulullah SAW: الماء من الماء air itu dari air” (HR Muslim). Hal ini disepakati oleh tiga imam mazhab. Berdasarkan hadits ini maka keluar mani tanpa disertai syahwat, seperti karena sakit, kedinginan, kelelahan, dsb tidak mewajibkan mandi. Asy Syafi’i menyaratkan kewajiban mandi karena keluar mani, oleh sebab apapun meskipun tanpa syahwat.
  • Hubungan seksual, meskipun tidak keluar mani, karena sabda Rasulullah SAW: “Ketika sudah duduk dengan empat kaki, kemudian khitan bertemu khitan, maka wajib mandi” (HR Ahmad, Muslim dan At Tirmidzi).
  • Selesai haidh dan nifas bagi wanita. Karena firman Allah: “…. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 222)
  • Mayit muslim, wajib dimandikan oleh yang hidup, karena sabda Nabi: “…mandikanlah dengan air dan daun bidara.” (Muttafaq alaih), kecuali syahid di medan perang.
  • Orang kafir ketika masuk Islam, karena hadits Qais bin Ashim bahwasanya ia masuk Islam, lalu Rasulullah menyuruhnya agar mandi dengan air dan daun bidara. HR Al Khamsah kecuali Ibnu Majah.
2.      Mandi Sunnah
Seorang muslim disunnahkan mandi dalam keadaan berikut ini:
  • Hari Jum’at, karena sabda Nabi: “Jika datang kepada salah seorang di antaramu hari Jum’at maka hendaklah mandi.” (HR Al Jama’ah), disunnahkan mandinya sebelum berangkat shalat Jum’at
  • Mandi untuk shalat Idul Fitri dan Idul Adha, hukumnya sunnah menurut para ulama
  • Mandi karena selesai memandikan jenazah, sesuai sabda Nabi: “Barang siapa yang selesai memandikan hendaklah ia mandi.” (HR Ahmad dan Ashabussunan).
  • Mandi ihram bagi yang hendak menunaikan haji atau umrah, seperti dalam hadits Zaid bin Tsabit bahwasanya Rasulullah SAW melepaskan bajunya untuk ihram dan mandi. (HR Ad Daruquthniy Al Baihaqi dan At Tirmidziy yang menganggapnya hasan)
  • Masuk untuk memasuki kota Mekah. Rasulullah SAW melakukannya seperti yang disebutkan dalam hadits shahih, demikian juga mandi untuk wukuf di Arafah.
3. Rukun Mandi
  • Niat, karena hadits Nabi: Sesungguhnya amal itu dengan niat. Dan juga untuk membedakannya dari kebiasaan, dan tidak disyaratkan melafalkannya, karena tempatnya ada di hati.
  • Membasuh seluruh tubuh, karena firman Allah: “… (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa: 43). Dan hakikat mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh.
  • Mazhab Hanafi menambahkan rukun ketiga yaitu: berkumur, menghisap air ke hidung, yang keduanya sunnah menurut imam lainnya.
4. Sunnah Mandi
  • Membaca basmalah
  • Membersihkan najis fisik jika ada
  • Berwudhu (berkumur dan menghisap air ke hidung)
  • Mengulanginya tiga kali dalam setiap membasuh organ tubuh dan memulainya dari kanan lalu kiri
  • Meratakan air, mensela-sela jari, rambut, membersihkan ketiak, lubang hidung dan pusar.
  • Menggosok dan terus menerus tidak terputus basuhannya
5. Cara  Mandi
Dari Aisyah dan Maimunah RA: bahwasanya Rasulullah saw jika mandi junub – mau mandi – memulai dengan mencuci dua tangannya dua atau tiga kali, kemudian menuangkan air dari kanan ke kiri, lalu membersihkan kemaluannya, lalu berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian mengambil air dan dimasukkan ke pangkal rambut, kemudian membasuh kepalanya tiga guyuran sepenuh tangannya, kemudian mengguyurkan air ke seluruh badan, lalu membasuh kakinya (Muttafaq alaih).
(hdn)

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Apa yang Islam Ajarkan Kepadaku yang Bergelimang Dosa?

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com - Allah SWT berfirman:
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ﴿٨٧﴾
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang zhalim.”” (QS. al-Anbiya’ [21]: 87)

Dan firman-Nya:
فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢٧٥﴾
Maka barangsiapa yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti  (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. al-Baqarah [2]: 275)

Hemat penulis, kedua ayat ini dapat menjadi obor penerang terhadap mereka yang terjerumus di dunia gelap; dunia yang mengenal kemaksiatan dan kezhaliman.

Kata (الظُّلُمَات) di ayat pertama yang berarti kegelapan, datang dalam bentuk jamak (plural noun). Para pakar tafsir terkemuka, seperti az-Zamakhsyari, al-Baidhawi, dan Abi as-Suud al-Imadi, di saat menyuguhkan penafsiran terhadap kata tersebut mereka berkata:
“Jika ada yang menanyakan tentang kedatangan kata (الظُّلُمَات) dalam bentuk jamak, sementara objek pemberitaan adalah kisah Nabi Yunus yang tengah berada di dalam perut ikan besar, maka kami menjawab: “(الظُّلُمَات) datang dalam bentuk plural karena Nabi Yunus di saat memohon doa keselamatan, ia diliputi tiga bentuk kegelapan: kegelapan perut ikan besar, kegelapan dasar laut, dan kegelapan malam.””[[1]]

Tentunya, ini mengilustrasikan kehidupan orang-orang yang terjerumus di dunia hitam yang dihantui dengan pelbagai kegelapan. Cara berpikir mereka telah gelap, buntu, dan tidak dapat lagi melihat secercah harapan. Jalan hidup yang mereka jalani dianggap sebagai takdir ilahi. Padahal, takdir itu sendiri digariskan oleh Allah SWT sesuai dengan usaha dan pilihan setiap manusia. Bukan hanya itu, mereka juga sering kali menganggap apa yang sedang dilakukan sekarang itulah yang terbaik, meski kata hati mereka membisikkan ketidakrelaan dan kebosanan dari apa yang terjadi, ia dengan halusnya berkata: “Wahai diriku! Apakah ini yang terbaik bagimu, atau di sana ada yang lebih baik lagi? Hemat saya, masih ada yang lebih baik dari ini, kehidupan yang jauh dari huru-hara, kehidupan yang memberikan rasa aman; Anda aman, orang lain pun aman. Bukankah engkau, wahai diriku seringkali menyesal setiap kali melakukan kejahatan? Coba pikirkan kembali jalan hidup itu!”

Di lain sisi, hati mereka juga telah gelap. Kejahatan yang bertumpuk menjadikan hati sulit melihat terangnya kebenaran, meski ia lebih terang dari sinar matahari itu sendiri. Hati yang tidak pernah dibersihkan, seperti papan tulis yang tidak pernah dihapus, tidak ada tempat untuk menulis jika ia tidak dihapus sebelumnya. Demikian halnya dengan hati. Jika ia tidak dibersihkan, maka sulit baginya menerima sorotan cahaya kebenaran yang datang dari gema syariat Islam yang menyerukan kebaikan.

Makna di atas tersirat dalam hadits Nabi Saw berikut ini:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صَقُلَ مِنْهَا قَلْبُهُ، وَإِنَّ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يُغَلَّفَ بِهَا قَلْبُه.ُ
Artinya:
“Sesungguhnya orang beriman jika melakukan suatu dosa, maka itu terhitung sebagai noda hitam di hatinya. Akan tetapi, jika ia bertaubat dari dosa itu, berpaling darinya, dan beristighfar, maka hatinya pun bersih dari noda itu. Dan jika ia menambah dosanya, maka bertambah pula noda hitam tersebut, sehingga hatinya terbalut dengannya.”[[2]]

Maka dari itu, sejak awal Al-Qur’an menyuguhkan jalan keluar bagi mereka yang tersesat dalam meniti kehidupan dengan menyuarakan ayat pertama tersebut. Ia memberitahu  bahwa jalan keluar dimulai dari pengakuan diri terhadap dosa yang telah diperbuat, dan berjanji untuk kembali ke jalan hidup yang benar dengan melantunkan kalimat tauhid (لا إِلَهَ إِلا أَنْت), dan tasbih (سُبْحَانَك).
Hasan al-Basri berkata:  “Demi Allah! Ia (Nabi Yunus) tidak selamat, Kecuali ia telah mengikrarkan bahwa dirinya telah melakukan kezhaliman.”[[3]]

Jika kezhaliman Nabi Yunus hanya karena marah terhadap pembangkangan kaumnya, sehingga ia keluar meninggalkan mereka tanpa izin dari Allah SWT, maka bagaimana jika sekiranya seseorang melakukan dosa besar dengan penuh keangkuhan dan kesombongan? Bukankah itu kezhaliman di atas kezhaliman? Jika Nabi Yunus dengan kezhaliman seperti itu, ia tetap mengharap pengampunan Allah SWT, maka kita sebagai manusia biasa yang tidak luput dari dosa, lebih patut dan wajib mengharap pengampunan-Nya sembari berkata: (لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ، سُبْحَانَكَ، إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْن).

Nabi Saw bersabda:
دَعْوَةُ ذِي النُّونِ الَّتِي دَعَا بِهَا فِي بَطْنِ الْحُوتِ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ، لَمْ يَدْعُ بِهَا مُسْلِمٌ فِي كُرْبَةٍ إِلا اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ.
Artinya:
“Doa Zin nun (Nabi Yunus) yang dipanjatkannya di dalam perut ikan, yaitu لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ, jika ia dipanjatkan oleh orang muslim dari sebuah kesulitan, maka Allah SWT akan mengabulkannya.”[[4]]

Jika ada yang bertanya: “sebab yang melatarbelakangi doa ini terpanjatkan karena adanya kesulitan atau kemalangan yang menimpa, sementara dosa itu bukan kesulitan atau kemalangan. Bagaimana Anda dengan beraninya menganjurkan mereka yang tersesat untuk memanjatkan doa ini sebagai langkah awal meniti kebenaran?”

Kepada Anda hadits di atas menjawab: “yang aku siratkan dan maksudkan adalah keurgensian doa ini sebagai langkah awal menuju ke jalan yang benar. Bukankah orang yang terjerumus di lembah kemaksiatan dililit oleh seribu satu kemalangan dan kesulitan? Mereka lebih patut mengucapkan kalimat tersebut dari orang lain yang hanya merasakan kemalangan tertentu dari sebuah peristiwa, seperti: sakit, kehilangan harta, tertimpa banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lain-lain. Kemalangan di sini (كُرْبَة) bukan hanya berarti musibah seperti di atas, tetapi ia juga berarti ketidakjelasan meniti hidup yang lebih baik akibat terjerumus di dunia hitam. Bahkan, ini adalah super musibah, melebihi dahsyat dan ganasnya musibah pertama.”

Di ayat lain, yaitu ayat kedua, meski ia turun menggambarkan kehidupan masyarakat jahiliah yang gemar mempraktekkan riba jahiliah,[[5]] tetapi ayat ini menyiratkan langkah kedua yang patut diambil guna meninggalkan dunia kejahatan dan dosa. Langkah tersebut tidak lain kecuali menarik diri dari lembah hitam tersebut, membuka lembaran baru dari sejarah yang penuh dengan catatan hitam.

Ayat ini seperti rambu lalu lintas yang memerintahkan Anda untuk berhenti, ia berkata: “stop, jangan pernah berpikir dan berkeinginan untuk kembali melakukan hal yang sama! Jika Anda berhenti dan bertaubat, maka segala-galanya kembali kepada Allah SWT, dan Insya Allah, Dia akan mengampunimu. Bukankah Dia yang Maha Pengampun dan Pemurah? Akan tetapi, jika Anda kembali lagi, takutnya, Anda tidak punya kesempatan lain lagi untuk berhenti dan bertaubat, sehingga dengan sendirinya Anda termasuk penghuni neraka. Jangan pernah kembali lagi ke sana! Di depan Anda terdapat jalan hidup yang terang benderang.”

Di penghujung tulisan singkat ini, tentunya, para pemerhati tema-tema keislaman dengan mudahnya menyimpulkan apa yang tertera di atas sebagaimana berikut:
“Islam tidak pernah berdiam diri melihat Anda terjerumus di lembah kemaksiatan, sehingga jalan hidup Anda gelap gulita; pikiran dan hati buntu, galau, dan tidak terarah. Olehnya itu, sejak dini Islam menyuguhkan kepada Anda dua langkah positif  dalam hal ini: pertama: pengakuan diri terhadap dosa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk kembali ke jalan hidup yang benar dengan melantunkan kalimat tauhid (لا إِلَهَ إِلا أَنْت), dan tasbih (سُبْحَانَك) sebagai langkah awal mengharap pengampunan-Nya. Kedua: Meninggalkan dunia kejahatan, dan tidak pernah lagi kembali menengoknya.”


Catatan Kaki:
[[1]]    Lihat: az-Zamakhsyari, al-Kassyâf, vol. 4, hlm. 162, al-Qadhi al-Baidhawi, Anwâr at-Tanzil, vol. 6, hlm. 66, dan Abi as-Suûd, Tafsir abi as-suûd, vol. 4, hlm. 354
[[2]]    Hadits ini dikeluarkan oleh Imam at-Tirmidzi, dari Abu Huraira r.a, dan Beliau berkata: “Hadits ini hasanun shahih,” dan juga dikeluarkan oleh Imam al-Baihaqi. [Lihat: at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, kitab at-Tafsir, bab wa min surah wailon lilmutaffifin, no. hadits 3334, hlm. 756, dan al-Baihaqi, Syuabul Iman, no. hadits: 6808, vol. 9, hlm. 373]
[[3]]    Lihat: az-Zamakhsyari, al-Kassyâf, vol. 4, hlm. 162
[[4]]    Hadits ini dikeluarkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Sa’ad bin Abi Waqqash. [Lihat: Sunan at-Tirmidzi, kitab ad-daawât, bab Fadl at-Tasbih wa at-Tadzkir, no. hadits: 3503, hlm. 795-796]
[[5]]    Riba ini lebih dikenal dengan riba nasiah, yaitu pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Contohnya seperti ini: si A meminjam uang di B yang pelunasannya telah disepakati pada waktu tertentu. Jika pelunasan utang tersebut telah jatuh tempo, dan si B tidak dapat melunasinya, maka si A berkata kepadanya: “sekarang anda punya dua pilihan; apakah anda melunasinya saat ini juga, atau anda ingin menangguhkan pelunasannya di waktu lain, tetapi anda wajib mengembalikannya lebih dari uang yang telah anda pinjam.” [Lihat: Muhammad bin Asyur, at-Tahrir wa at-Tanwir, vol. 3, hlm. 79]

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

"Andai Aku Jadi Gubernur Jakarta" Dibukukan

pksgrogol.com – Jakarta. JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ingat dengan "Ubeg-ubeg Jakarta" di Bundaran HI dan "Kotak Nyablak" di Pekan Raya Jakarta yang ikut meramaikan HUT DKI Jakarta ke-484 tahun? Uneg-uneg dan aspirasi dari semua warga Jakarta tertuang bebas melalui sarana tersebut. Namun, siapa sangka jika uneg-uneg tersebut ternyata kini dibukukan oleh kartunis Mice Misrad dan penulis Ita Sembiring.

"Kami terinspirasi dari acara Kotak Nyablak dan Ubeg-ubeg Jakarta yang dilakukan waktu itu. Biasanya kan saya sendirian jika kritik. Sekarang warga Jakarta ikut juga," kata Mice ketika jumpa pers buku 2 in 1 Andai Aku Jadi Gubernur Jakarta dan Jakartaku Harapanku, di Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (29/9/2011).

Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Nalar setebal 128 halaman ini akan mulai dipasarkan ke publik sebanyak 5000 eksemplar pada akhir Oktober nanti. Saat ini, buku ini masih dalam tahap penyelesaian.

"Banyak ide-ide lain yang segar. Banyak juga yang menyindir tapi informatif," jelas Mice.

Buku pertama dengan judul Andai Aku Jadi Gubernur Jakarta berisi mengenai pernyataan-pernyataan warga jika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sementara, buku kedua berjudul Jakartaku Harapanku berisi tentang uneg-uneg dan harapan warga untuk mewujudkan Jakarta menjadi lebih baik lagi.

Penulis Ita Sembiring bercerita bahwa ia tertarik untuk membuat buku tentang uneg-uneg Jakarta setelah melihat salah satu ungkapan yang ditulis warga bahwa pada akhirnya apa yang ditulis akan sia-sia saja karena hanya akan berakhir di ruang penyimpanan atau bahkan tempat sampah.

"Saya jadi mikir. Iya juga ya nanti mau diapakan. Sudah capek-capek nulis tapi hanya begitu saja. Tidak dibaca atau malah dibuang," kata Ita.

Ia mengaku, tak ada kendala berarti dalam pengerjaan buku ini. Kunci dari meredam perbedaan dalam pengerjaan ini adalah banyak berbicara dan bertukar pikiran.

"Lama-kelamaan jadi saling ngerti. Saya liat gambar Mice dulu atau sebaliknya. Kami juga membagi isu-isu baik kesehatan, pendidikan, sampah dan masih banyak lagi," jelasnya.

Sumber: kompas
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Pa Haji : Inilah Alasan Mengapa Saya Pilih PKS Featured

pksgrogol.com – Jakarta. Islamedia - Ahad (25/9) ditengah suasana meriah halal bi halal tokoh masyarakat dan Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD) PKS Jakarta Selatan, keluar sebuah pernyataan menarik dari obrolan ringan..

Seorang Bapak dengan rambut yang sudah memutih ini dengan secara tiba-tiba mendekat dan menyapa dengan senyum. Kita panggil saja Pa Haji dari Duren Tiga, karena beliau memang mengatakan berasal dari Duren Tiga.
Waktu menunjukkan pukul 19:40 pada saat acara sudah berjalan, Pa Haji datang dengan nafas yang agak kurang teratur, nampak sekali raut muka gugup karena kemungkinan besar merasa terlambat dari jadwal yang sudah tertera dalam kartu undangan.
 
Hal yang menarik untuk di cermati bahwa Pa Haji ini hadir sendirian, tak ada pendamping kader PKS, bila dibandingkan dengan tokoh lainya yang semuanya didampingi oleh kader PKS level DPRa. 
 
"Kasian kader PKS kalau mengantar saya, sudah banyak kerjaan untuk umat" demikian papar Pa Haji saat ditanya mengapa tak ada yang menemani. Sebuah jawaban yang sangat bijak dari seorang sepuh yang tidak mau merepotkan pihak lain, dalam hal ini kader PKS.
 
Dengan logat betawi yang sangat kental, Pa Haji tiba-tiba dengan tanpa ditanya memaparkan mengapa dirinya menjatuhkan pilihan hatinya kepada PKS. Berikut pemaparanya : "dahulu , saya adalah adalah kader partai NU, kemudian saat tinggal 3 partai pilihan saya jatuhkan ke P3 dengan alasan partai Islam satu-satunya yang ada. Saat era reformasi, kekaguman saya terhadap Pa Amin Rais membuat akhirnya saya putuskan memilih PAN. Namun kemudian ada pemandangan menarik yaitu ada sebuah partai yang hampir semua anggota wanitanya istiqomah berjilbab, saat itu namanya Partai Keadilan (PK), akhirnya saya urungkan memilih PAN dan beralih memilih PK hingga sampai detik ini menjadi PKS."
 
Kemudian beliau kembali melanjutkan pemaparanya: " saya memilih PKS buka karena ada kader PKS yang menawarkan ke saya, namun murni hasil pencarian pribadi dan saya akan dukung setiap kebijakan PKS salah satunya mendukung Bang Sani memimpin DKI Jakarta ini"
 
Pembicaraan akhirnya berhenti saat Bang Sani naik ke panggung dan memaparkan visi pembangunan DKI masa depan yaitu "Membangun Manusianya".
 
Sebuah ungkapan hati yang terlihat apa adanya dari seorang tokoh masyarakat ini boleh jadi telah menghadiri sekitar 500 tokoh lainya yang dengan ketulusan hatinya berkenan menghadiri undangan.[ismed/hbh]
 
Sumber : islamedia
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook
 

Tegarlah Agar Kau DicintaiNya

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com - Bismillahirrahmanirrahiim…
Bagi para akhwat, menjalani kehidupan sebagai istri dan ibu adalah berarti menjalankan sebuah peran besar dengan segala tuntutannya.

Ketika ia memutuskan untuk menikah, saat itu pula segala kesenangan serta kesusahan ditanggung bersama. Masa-masa indah di awal pernikahan mungkin belum mendatangkan berbagai cobaan yang sebenarnya akan menguatkan ikatan cinta dan keimanan mereka.
Namun, ada pula mereka yang sejak awal harus melewati sekian rintangan demi mengukuhkan tekad menggenapkan setengah dien.

Tak sedikit saya mendapati cerita-cerita seputar suka-duka berumah tangga. Bagi sebagian yang lain mungkin cerita seputar lika-liku rumah tangga bisa jadi mengakibatkan ketakutan bagi mereka yang belum menikah. Takut akan mengalami kesulitan yang di alami oleh fulanah, khawatir tak akan sanggup menghadapi cobaan seperti yang dihadapi fulanah yang lain. Dan, akhirnya berhari-hari mengukur diri, kapankah saat yang tepat menyatakan diri SIAP untuk MENIKAH? Selanjutnya mereka-reka kesanggupan bila harus mengalami peristiwa ini-itu yang dialami oleh mereka yang telah bercerita banyak.

Hampir setiap saat ummi selalu membawa cerita hikmah dari setiap aktivitasnya. Tentu saja cerita hikmah yang disampaikan seputar biduk rumahtangga. Kadang saya berpikir kenapa harus di sampaikan pada saya cerita itu? Ternyata memang harus disampaikan agar saya dan untuk anak-anaknya yang belum menikah mengambil hikmah lewat cerita tersebut. Itu pula yang disampaikan ummi pada saya.

Malam itu, sambil mempersiapkan bahan untuk materi yang akan ummi ajarkan esok hari pada anak didiknya. saya pun masih sibuk membuat tulisan yang akan di persiapkan untuk aktivitas esok. Mulailah ummi mengawali ceritanya.

Teman ummi, Sebut saja namanya Ika seorang akhwat muda yang berani mengambil keputusan menggenapkan dien di tahun pertama kuliahnya. Memiliki suami yang juga masih kuliah. Kalau dipikir-pikir berapa penghasilan yang dihasilkan dari seorang mahasiswa? Mungkin memang tak cukup untuk memenuhi segala kebutuhan mereka berdua. Padahal kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi. Adakalanya seorang istri harus menghadapi kenyataan sulitnya mengatasi masalah keuangan keluarga. Di satu sisi ada kebutuhan mereka berdua yang harus dipenuhi, di sisi lain suami pun masih punya kewajiban menafkahi orang tua dan saudara kandung yang masih harus ditanggung.

“Kalau kamu menghadapi kondisi seperti itu bagaimana? Tanya ummi.
Saya kemudian terdiam sejenak sambil berhenti menulis. Belum sampai saya mengeluarkan kata-kata sedikit pun, ummi lantas melanjutkan pembicaraannya.

“Sebenarnya setiap perjalanan hidup berumah-tangga pastilah terdapat banyak hal yang sebenarnya akan menguji setiap jenak kesadaran kita untuk memperjuangkan ikatan suci ini, baik itu berupa kesenangan dan kemudahan yang Allah berikan.

Misalnya suami harus lebih “ekstra” mencari nafkah, sedangkan istri harus lebih “ekstra” mengatur keuangan rumahtangga. Jadi menteri keuangan yang diamanahi oleh suami memang tak mudah. mulailah dari situ Ika berpikir keras bagaimana bisa uang yang ada bisa memenuhi kebutuhannya. Ya, paling tidak cukup makan, cukup untuk bayar kontrakan, cukup untuk biaya kuliah suami, cukup yang lainnya. Ada tuntutan tersendiri ketika ia harus terburu-buru pulang dari kampus untuk sampai ke rumah karena belum masak yang harus terhidangkan untuk suaminya, pekerjaan rumah belum selesai, belum lagi kewajiban sebagai guru “Les” yang juga harus ia tunaikan. Untung Ika memiliki suami yang sangat sayang padanya, paham dengannya. Hingga urusan pekerjaan rumah, masak, mencuci suami ikut membantunya.

Bagaimana pun, dalam keadaan apapun, sepelik apapun ujian itu, senyum manis serta kasih sayang itu haruslah selalu tercurahkan untuk mereka yang di cintai : Suami misalnya. Disadari ataupun tidak Istri dan Ibu merupakan sumber kekuatan cinta yang akan menambah energi bagi mereka. Memang tidaklah bisa memaksakan akhwat menjadi superwoman dan menjalani segala sesuatunya dengan sempurna.

Seperti Khadijah yang setia mendampingi Rasulullah tercinta saat kapan pun, saat suka maupun duka. Ialah yang pertama kali memberikan rengkuhan kekuatan baginya kala dibutuhkan. Ialah sokongan bagi setiap celah jihad suami. Ialah yang pantas untuk paling dicintai, dan namanya pun terukir mengalahkan bidadari” ucap Ummi.

Terdiam cukup lama, berusaha meresapi dan memaknai dari setiap ucapan ummi. Ingin berkomentar sesuatu, tapi saya urungkan. Lagi..dan lagi…selalu ada pelajaran berharga dari setiap cerita “hikmah” yang ummi sampaikan pada saya. Sepertinya tak perlu jauh-jauh dan repot-repot membeli buku serta mencari teori tentang hal ini.

Rupanya hikmah itu kalau mau kita sadari sangat dekat dengan keseharian kita. Pertanyaannya sudahkah kita enggeh kalau ternyata hikmah itu banyak bertebaran di sekeliling kita? Hingga menjadikan racikan bumbu kehidupan itu bertambah sedap rasanya.

Semoga Allah karuniakan kepada kita keluarga yang selalu melakukan dan mempersembahkan yang terbaik bagi dirinya, keluarga, serta Rabb-nya. Yang dapat bangkit kembali, setelah lelah-letihnya, yang tak menghentikan ikhtiar dan doa dan meyakini bahwa Allah akan menetapkan sesuatu yang terbaik bagi Hamba-hambaNya sepelik apapun ujian hidupnya.

Terima Kasih Ummi…..melalui dirimu ada sesuatu yang bisa kupelajari….
Melalui ceritamu…..ada sesuatu yang harus kupahami……
Ternyata menjadi Istri, Ibu memang tak mudah Ia harus tetap tegar, di saat semangatnya tetap di butuhkan.
Markaz Pribadi, Jatipadang
Mei 2011
Ditujukan untuk kalian yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Istri dan Ibu, semoga bermanfaat…

Sumber: dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

PBNU: Situs Porno Tak Berdosa, Situs Jihadi Radikal Merusak Iman

JAKARTA (voa-islam.com) – Alih-alih mengambinghitamkan situs-situs jihadis radikal sebagai akar terorisme, KH Said Agil Siraj membandingkan situs radikal dengan situs porno. Menurutnya, situs radikal lebih berbahaya daripada situs porno. Karena situs radikal merusak iman, sedangkan situs porno tak berdosa, hanya makruh.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini beranggapan bahwa aksi teror bom yang masih terus terjadi di tanah air berkaitan dengan keberadaan sejumlah situs radikal. Karena situs radikal itu menjadi penyambung lidah ideologi para pelaku teror. Pembiaran situs radikal sama saja merelakan api berkobar liar.
Karenanya, kiyai jebolan Universitas Ummul Qura ini meminta Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring untuk memblokir situs radikal. “Saya meminta Menkominfo menutup situs yang mendorong sikap radikal, bahkan menimbulkan gerakan teror yang meresahkan masyarakat,” desak Said Agil di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (27/9/2011).
...Situs porno secara hukum fikih tak berdosa, hanya makruh, ujar Ketua PBNU Prof Dr KH Said Agil Siraj...
Bagi Said Agil, pengaruh situs radikal itu lebih berbahaya terhadap kenyamanan hajat bangsa daripada situs porno. Madharat situs porno hanya berdampak individual, sementara situs radikal berefek sosial.
“Situs porno secara hukum fikih tak berdosa, hanya makruh. Yang dosa itu yang membuat dan menjadi bintang porno,” ujar Prof Dr KH Said Agil Siraj.

Sementara itu, situs radikal, menurut Said Agil, lebih berbahaya karena merusak iman.
Said Aqil menegaskan situs-situs radikal itu telah membelokkan makna jihad dalam ajaran Islam. Jadi, situs radikal lebih berbahaya karena merusak iman.

“Jika seseorang membuka situs radikal, efeknya orang tersebut akan memiliki paham yang salah tentang agama. Kesalahan itu yang bisa mengantarkan seseorang menjadi pelaku terorisme. Kalau situs porno merusak akhlak, situs yang mengandung paham radikalisme dapat merusak iman,” tuturnya. [taz/plt, viv]

Sumber: voa-islam
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Iwan Fals: Cintailah Masjid & Qur'an, Semua Persoalan di Sana Jawabannya

pksgrogol.com – Jakarta. SUBANG (voa-islam.com) – Musisi dan penyanyi Iwan Fals mengajak penggemarnya yang tergabung di Orang Indonesia (OI) untuk mencintai masjid dan Al-Qur'an. Di masjid bisa mengadu kepada Allah, di dalam Al-Qur'an ada jawaban atas semua persoalan hidup.

"Masjid adalah tempat kita mengadu kepada Allah," kata Iwan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Sukamelang Subang Jawa Barat, Ahad petang (3/4/2011), dalam rangkaian tur ke 99 pesantren bersama kelompok Ki Kanjeng Ganjur pimpinan Al-Zastrow.

Suatu ketika, para pentolan OI bercerita kepadanya bahwa selama ini banyak orang bertanya tentang apa saja kepadanya, bisa dijawab dan mendapatkan solusi terbaik. "Nah, giliran dia punya masalah bingung harus bertanya pada siapa," ujar Iwan.

Maka, ketika persoalan tersebut disampaikan kepada Iwan, dengan spontan dia menjawabnya, "Datanglah ke masjid. Sebab, di sana kita bisa mengadu kepada Allah."
….Datanglah ke masjid. Sebab, di sana kita bisa mengadu kepada Allah….
Sejak peristiwa itu, kata Iwan, di sejumlah daerah yang ada pesantren yang menjadi sasaran kunjungannya, massa OI selalu bersama-sama membersihkan dan shalat di masjid.


Merindukan Al Qur’an 
Pencipta dan pelantun Oemar Bakri, Bento dan Bongkar ini juga mengaku sangat merindukan Al-Qur'an untuk mengisi hari-hari hidupnya ke depan. "Sebab semua persoalan hidup, jawabannya ada di dalam Qur’an," kata Iwan.
Ia mengaku tersadar tentang kehebatan Qur’an ketika menyaksikan seorang qoriah pesantren Miftahul Ulum usai mengajinya lalu membawanya dengan cara memeluknya. "Dalam benak saya lalu berkata, (Qur’an dipeluk) pasti ada apa-apanya," ujar Iwan.
Dia lalu bertanya pada Al-Zastrow, sahabat karibnya yang faham tentang Islam. "Kata dia (Al-Zastrow), karena Qur'an bisa menjawab semua persoalan hidup."
….Al-Qur'an bisa menjawab semua persoalan hidup, sebab semua persoalan hidup jawabannya ada di dalam Qur’an….
Maka, ayah Galang Rambu Anarki itu memutuskan untuk membuka-buka sekaligus membaca dan memahami serta melaksanakan titah ayat-ayat yang terkandung di dalam Qur’an itu. "Selama ini saya senang baca buku, tapi, nggak ada yang bisa menjawab sekaligus memecahkan berbagai macam persoalan yang dihadapi," tutur Iwan.

Iwan mengungkapkan tentang sejumlah surat dalam Qur’an yang menerangkan tentang kehidupan. "Misalnya, surat Al-Ashri tentang menghargai waktu dan Al-Ma'un tentang kasih sayang kepada sesama," ujarnya.

Diam-diam, pesohor lagu-lagu balada yang pernah menjadi juara lomba azan sewaktu di SD itu mulai lancar berbicara bahasa dakwah dan menyitir ayat-ayat Qur’an, maka, Al-Zastrow pun kemudian tak pelak memanggil Iwan dengan sebutan Kiai Haji Iwan Fals. Hadirin pun menyambutnya dengan tepukan tangan. [taz/tin]

Sumber: voa-islam
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook