pksgrogol.com – Istanbul. REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL--Duel antara Turki melawan Jerman di babak
kualifikasi Piala Eropa 2012 tidak hanya akan menyajikan pertarungan
teknik di atas lapangan hijau. Partai yang akan berlangsung pada Jumat
(7/10) malam itu juga akan menyajikan duel sarat emosi dan sejarah.
Semua itu tidak terlepas dari popuasi Turki di Jerman yang mencapai angka 4 juta jiwa. Para warga imigran itu rela menanggalkan identitas ke-Turki-an mereka untuk menjema sebagai seorang Jerman sejati. Salah satu di antara jutaan imigran Turki yang memilih menjadi seorang Bavaria adalah Mesut Ozil.
Ozil terlahir dari seorang pria asli Istanbul yang memutuskan hijrah ke Jerman untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Di saat orang tuanya hijrah, Ozil lahir. Dia lahir di Gelsenkirchen, tepat di jantung kota industri Jerman Ruhr Valley 23 Oktober tahun 1988 .
Berbeda denga sang orang tua yang hidup dalam kultur Timur ala Turki, Ozil justru besar di tengah perkembangan ekonomi dan budaya Jerman. Walhasil ketika berusia 18 tahun, dia pun mantab memilih identitas diri sebagai seorang Jerman, ketimbang Turki. Ozil bahkan menjelma jadi bintang sepak bola yang jadi pahlawan bangsa Bavaria sejak Piala Dunia 2010.
Bila Jerman menyebutnya sebagai pahlawan, maka Turki melabelkannya sebagai penghianat. "Amarah" publik Turki kini siap ditumpahkan di Stadion Turk Telekom Stadium kala Ozil turun untuk kali pertama di tanah nenek moyang.
Di laga pertama melawan Turki yang berlangsung di Berlin 2010, Ozil sudah meraskan umpatan yang dilontarkan ribuan pendukung Turki. "Sangat mungkin pendukung Turki akan memberi siulan pada diriku. Tapi semua itu bukan masalah dan saya telah siap," tutur Ozil kepada Kicker.
Apa yang dikatakan Ozil terbukti nyata di laga pertama kontra Turki di mana Ozil justru tampil gemilang di tengah deru cercaan. Dia mampu membobol negara asal sang ayah, namun urung melakukan selebrasi. "Tentunya saya akan profesional dan tidak segan merobek gawang Turki. Namun sebagai penghormatan, saya tetap tidak akan merayakannya,"
Ozil mengaku bahwa dirinya memang sulalu menaruh rasa hormat kepada Turki. Dia sadar, darah Turki masih mengalir di tubuhnya, walau dalam urusan sepak bola tidak ada kostum tim nasional selain Jerman. "Adalah sebuah kehormatan besar bisa menyarangkan gol ke gawang Turki. Sebuah momen emosional tentunya bagiku,"
Kendati begitu, Ozil tetap yakin bahwa sebagian masyarakat Turki bangga atas pencapaiannya di lapangan hijau. Dia pun mengaku bangga memiliki garis keturunan dan budaya Turki. Bahkan hingga kini, Ozil sangat teguh memegang budaya Islam sebagai bagian kultur tanah Istanbul.
"Saya kira banyak pula yang bangga dengan pencapaian saya bersama Madrid dan Jerman. Sebagian dari mereka justru menerima keputusan saya bermain untuk Jerman," pungasnya.
Di partai ini Ozil akan menjadi andalan pelatih Jerman Joachim Leow untuk menggenapi formasi menyerang 4-2-3-1. Ozil akan bahu membahu bersama duo Bayer Munchen, Sebastian Scweinstiger dan Thomas Muller untuk mendukung ujung tombak Mario Gomez.
Di pihak lain, Turki mengusung misi wajib menang untuk mengamankan peluang mereka merengkuh tiket playoff ke Ukraina dan Polandia 2012. Untuk itu, pelatih Turki, Guss Hiddink, akan mengusung permainan menyerang untuk mencetak gol di menit awal.
Hiddink akan mengandalkan winger Atletico Madrid, Arda Turan untuk menembus gawang Manuel Neuer. Hidding sedikit dipusingkan dengan absennya rekan Ozil di Madrid, Nuri Sahin. Eks punggawa Borrusia Dortmund itu harus absen panjang akibat cidera lututnya bersama Madrid.
"Saya sangat menyayangkan tidak tampilnya Sahin. Selain cidera, dia pun bakal butuh waktu untuk kembali bermain karena di timnya (Madrid) sangat banyak pemain yang berposisi sama dengannya," ujar Hiddink mengomentari absennya Sahin seperti dikutip Goal.com.
Sahin sendiri sejatinya memiliki latarbelakang yang sama dengan Ozil. Dia lahir di Jerman sebagai imigran Turki. Namun ketika memilih kostum kenegaraan, Sahin dengan tegas mempertahankan jadi diri ke-Turki-annya. Hal yang sama juga dialami rekan Ozil lainnya di Madrid, Hamit Altintop.
Sayangnya, kedua orang Turki berdarah Jerman itu urung tampil dalam duel sarat sejarah dan emosi. Sebaliknya sosok Jerman berdarah Turki, Mesut Ozil, yang akan turun laga di tanah nenek moyangnya.
Semua itu tidak terlepas dari popuasi Turki di Jerman yang mencapai angka 4 juta jiwa. Para warga imigran itu rela menanggalkan identitas ke-Turki-an mereka untuk menjema sebagai seorang Jerman sejati. Salah satu di antara jutaan imigran Turki yang memilih menjadi seorang Bavaria adalah Mesut Ozil.
Ozil terlahir dari seorang pria asli Istanbul yang memutuskan hijrah ke Jerman untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Di saat orang tuanya hijrah, Ozil lahir. Dia lahir di Gelsenkirchen, tepat di jantung kota industri Jerman Ruhr Valley 23 Oktober tahun 1988 .
Berbeda denga sang orang tua yang hidup dalam kultur Timur ala Turki, Ozil justru besar di tengah perkembangan ekonomi dan budaya Jerman. Walhasil ketika berusia 18 tahun, dia pun mantab memilih identitas diri sebagai seorang Jerman, ketimbang Turki. Ozil bahkan menjelma jadi bintang sepak bola yang jadi pahlawan bangsa Bavaria sejak Piala Dunia 2010.
Bila Jerman menyebutnya sebagai pahlawan, maka Turki melabelkannya sebagai penghianat. "Amarah" publik Turki kini siap ditumpahkan di Stadion Turk Telekom Stadium kala Ozil turun untuk kali pertama di tanah nenek moyang.
Di laga pertama melawan Turki yang berlangsung di Berlin 2010, Ozil sudah meraskan umpatan yang dilontarkan ribuan pendukung Turki. "Sangat mungkin pendukung Turki akan memberi siulan pada diriku. Tapi semua itu bukan masalah dan saya telah siap," tutur Ozil kepada Kicker.
Apa yang dikatakan Ozil terbukti nyata di laga pertama kontra Turki di mana Ozil justru tampil gemilang di tengah deru cercaan. Dia mampu membobol negara asal sang ayah, namun urung melakukan selebrasi. "Tentunya saya akan profesional dan tidak segan merobek gawang Turki. Namun sebagai penghormatan, saya tetap tidak akan merayakannya,"
Ozil mengaku bahwa dirinya memang sulalu menaruh rasa hormat kepada Turki. Dia sadar, darah Turki masih mengalir di tubuhnya, walau dalam urusan sepak bola tidak ada kostum tim nasional selain Jerman. "Adalah sebuah kehormatan besar bisa menyarangkan gol ke gawang Turki. Sebuah momen emosional tentunya bagiku,"
Kendati begitu, Ozil tetap yakin bahwa sebagian masyarakat Turki bangga atas pencapaiannya di lapangan hijau. Dia pun mengaku bangga memiliki garis keturunan dan budaya Turki. Bahkan hingga kini, Ozil sangat teguh memegang budaya Islam sebagai bagian kultur tanah Istanbul.
"Saya kira banyak pula yang bangga dengan pencapaian saya bersama Madrid dan Jerman. Sebagian dari mereka justru menerima keputusan saya bermain untuk Jerman," pungasnya.
Di partai ini Ozil akan menjadi andalan pelatih Jerman Joachim Leow untuk menggenapi formasi menyerang 4-2-3-1. Ozil akan bahu membahu bersama duo Bayer Munchen, Sebastian Scweinstiger dan Thomas Muller untuk mendukung ujung tombak Mario Gomez.
Di pihak lain, Turki mengusung misi wajib menang untuk mengamankan peluang mereka merengkuh tiket playoff ke Ukraina dan Polandia 2012. Untuk itu, pelatih Turki, Guss Hiddink, akan mengusung permainan menyerang untuk mencetak gol di menit awal.
Hiddink akan mengandalkan winger Atletico Madrid, Arda Turan untuk menembus gawang Manuel Neuer. Hidding sedikit dipusingkan dengan absennya rekan Ozil di Madrid, Nuri Sahin. Eks punggawa Borrusia Dortmund itu harus absen panjang akibat cidera lututnya bersama Madrid.
"Saya sangat menyayangkan tidak tampilnya Sahin. Selain cidera, dia pun bakal butuh waktu untuk kembali bermain karena di timnya (Madrid) sangat banyak pemain yang berposisi sama dengannya," ujar Hiddink mengomentari absennya Sahin seperti dikutip Goal.com.
Sahin sendiri sejatinya memiliki latarbelakang yang sama dengan Ozil. Dia lahir di Jerman sebagai imigran Turki. Namun ketika memilih kostum kenegaraan, Sahin dengan tegas mempertahankan jadi diri ke-Turki-annya. Hal yang sama juga dialami rekan Ozil lainnya di Madrid, Hamit Altintop.
Sayangnya, kedua orang Turki berdarah Jerman itu urung tampil dalam duel sarat sejarah dan emosi. Sebaliknya sosok Jerman berdarah Turki, Mesut Ozil, yang akan turun laga di tanah nenek moyangnya.
Tidak ada komentar :