Gelisah dan Kerinduan

pksgrogol.com – Jakarta. dakwatuna.com - Bismillah… Subuh ini, sengaja ku panjangkan tilawahku. Hati masih tak bisa tenang, penggalan Q.S Saba terus bergema. Meraba hati, semoga saja ia masih terpulang pada-Nya. Di setiap gelisah, Allah-lah penawarnya. Tetesan cahaya-Nya kadang meleburkan semua keresahan. Mengairi padang tandus yang sudah terlalu kemarau karena kemaksiatan dan kerisauan akan dunia. Di setiap gelisah, coba tengoklah jiwa, adakah Allah di sana ? Jika tak ada, maka carilah DIA. Leburkan jiwamu bersama tasbih untuk-Nya.

Gelisahmu adalah bagian dari fitrah, dan tak ada sesuatupun di dunia ini yang tidak bersumber dari-Nya. Maka gelisah hanyalah sepotong episode dalam harimu, entah kau ingin ataupun tidak, kondisi itu tetap akan datang. Maka gelisahlah karena kita belum memulangkan gelisah kepada Allah, gelisahlah ketika jiwamu yang luka belum disembuhkan dengan meredam segala keinginan dunia, gelisahlah ketika amalan-amalan ibadahmu selalu kau tunda karena alasan yang tak berdasar. Gelisahlah, selagi Allah masih memberikan hati untuk berdzikir, memberikan lisanmu untuk membaca kalimat-kalimat-Nya, memberikan cahaya-Nya untuk sekedar kau pijaki menuju jalan lurus-Nya.

Jika gelisah adalah teman setia jiwamu, maka jangan lupa, bersamai ia dengan kerinduan. Peluk ia bersama kerinduanmu yang meletup untuk-Nya, kuatkan ia dengan muhasabah-muhasabah tanpa henti untuk mengenal-Nya. Eratkan gelisahmu bersama kenangan-kenangan Rasulullah, penuhi gelisahmu dengan kerinduan yang tak tertahankan karena mengingat manusia-manusia mulia. Mungkin akan lebih banyak tetesan air mata, akan lebih banyak sesenggukan yang terjadi, namun yakinlah, hatimu akan dibanjiri dengan ketenangan dan kelapangan karena gelisahmu telah engkau sempurnakan dengan kerinduanmu pada Allah.

Kerinduan adalah penghangat jiwa ketika ia beku. Kerinduan adalah tarian kenangan tentang kisah-kisah inspiratif yang menggetarkan dunia. Membayangkan hijrah umat Islam ke Habbasyah yang akhirnya memberikan kekuatan politik tersendiri untuk kemenangan Islam adalah kenikmatan, membayangkan Rasulullah yang shalat kemudian dituangkan kotoran unta di tubuhnya adalah keindahan, membayangkan kemarahan Fatimah azzahra kepada kaum Quraisy karena memperlakukan ayahnya semena-mena adalah kelapangan, mencintai dan merindui mereka adalah kebeningan, kebahagiaan, keharuan, dan keabadian. Cerita-cerita mereka adalah nyanyian rindu bagi orang-orang shalih. Mereka gelisah ketika tak ada rindu untuk-Nya, mereka gelisah ketika tak ada kata cinta untuk-Nya, mereka gelisah ketika jiwa-jiwa mereka belum terpaut dengan perjuangan Rasul-Nya.

Jangan pernah lupa, bahwa Allah selalu bersama dengan mereka yang bertaqwa, Allah akan selalu bersama dengan mereka yang bertaubat ketika salah, Allah akan selalu bersama dengan orang-orang yang bekerja untuk peradaban, Allah akan selalu bersama dengan orang-orang yang selalu bergantung kepada-Nya. Maka janganlah gelisah membuatmu semakin risau tentang dunia. Karena Allah yang menggenggam dunia, DIA berhak membolak-balikkan hatimu, DIA berhak untuk sekedar membiarkanmu sendiri dan terasing. Allah berkuasa atas segalanya. Janganlah gelisah, karena kerinduanmu pada-Nya akan mengantarkanmu pada kelapangan yang tak berkesudahan.
Oleh: Yusuf Al Bahi 

Sumber: Dakwatuna
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Related News

Tidak ada komentar :

Leave a Reply