pksgrogol.com – Jakarta. Ana pernah mengajukan pertanyaan kepada istri,"Beruntungkah kamu bersuamikan aku ? Kemudian ana bertanya pula kepada Anak-anak," Beruntungkah kalian memiliki Ayah seperti Ayahmu ini ?.
Kemudian ana tulis lagi pertanyaan di lembar buku catatan," Beruntungkah mereka karena mengenalku ?.
Ikhwatifillah, kita memang perlu bertanya, minimal pada diri sendiri. Apakah aku ini manusia yang menyusahkan orang lain atau menyenangkan orang lain?.
Allah Swt berfirman:
"Hai orang-orang beriman tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan (QS. Al-Maidah(5) :2 )
Kita bukan hanya pintar minta tolong kepada orang lain tapi hendaknya pintar juga menolong sesama. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Al-Asr (Saling ingat mengingat dalam kebaikan dan saling ingat mengingat dalam kesabaran)
Kita tidak hanya pintar mengingatkan tapi jika diingatkan marah. Karena terlanjur merasa diri lebih pintar. Jika jadi sosok yang menyusahkan, maka tidak pantas dirindukan.
Jika jadi sosok yang menguntungkan(dalam makna luas), maka ia dicintai. Kumpulan Muslim yang banyak dicintai, akan mampu membuat perubahan besar.
Mulai sekarang tanyalah teman disebelahmu,"Beruntunglah kamu mengenalku?.
Perhubungan yang saling menguntungkan (Simbiosis Mutualisme), Insya Allah akan berkekalan. Apakah itu hubungan Suami-Isteri, tali persaudaraan atau pertemanan. Sebaliknya jika yang satu dapat untung dan yang lainnya dirugikan (Simbiosis Parasitisme), maka akan putus ditengah jalan.
Kita beradzam merekrut sebanyak-banyaknya kader dakwah, tapi terkadang kita lalai memelihara yang sudah ada. Untuk apa jika dapat dua lepas enam?.
Tulisan ini bukan ana sadur dari sumber lain, tapi ini Curhat ana kepada Antum. Karena Cinta pada gerakan dakwah ini. Allahu Akbar...!
Oleh: Antho Bandara ---
Batam, 18 Juli 2011
Tidak ada komentar :