pksgrogol.com - Jakarta. Setelah membahas tentang tipografi
nomor kartu kredit, sekarang kita akan belajar sedikit tentang
algoritma nomor-nomor kartu kredit. Pernahkah Anda berpikir apakah
nomor-nomor kartu kredit adalah sebuah kombinasi angka yang unik,
sembarang acak atau ada semacam rumusnya? Bagaimana jika ada yang salah
dengan salah satu angka tersebut? Apakah kartu kredit tersebut bisa
dipergunakan bahkan diaktifkan? Bukankah setiap orang bisa saja mengacak
sembarang nomor untuk dijadikan nomor kartu kredit? Atau pernahkah Anda
memiliki keinginan untuk memecahkannya atau membuat semacam script
untuk mengecek validitas nomor-nomor yang ada pada sebuah kartu kredit?
Dalam dunia pengetahuan terutama
ilmu matematika dan komputer kita mengenal istilah algoritma. Nah,
pada prinsipnya kombinasi nomor-nomor kartu kredit, voucher isi
pulsa, nomor jaminan sosial, nomor jaminan asuransi, barcode
produk, kode IMEI perangkat selular, dan masih banyak lagi lainnya
mengikuti sebuah perhitungan algoritma yang sistematis dan terstruktur.
Jadi jika kita bisa memecahkan algoritma ini, kita bisa mendapatkan
kombinasi nomor-nomor atau angka-angka yang valid. Nomor-nomor yang
valid inilah menandakan bahwa kartu kredit, voucher pulsa, IMEI,
kode produk, password, dsb. adalah sah dan bisa dipergunakan.
Untuk voucher isi pulsa
apakah bisa dipergunakan atau tidak, tergantung kembali kepada
pertanyaan apakah sudah pernah dipergunakan atau belum. Jika kombinasi
angka valid tersebut belum pernah dipergunakan maka bisa kita
pergunakan, tetapi jika sudah dipergunakan tentu tidak bisa lagi. Proses
pengecekan atau pencocokan algoritma hanyalah untuk mengetahui bahwa
kombinasi-kombinasi sebuah deretan nomor atau angka yang ada adalah
valid. Untuk test case: coba Anda ambil sebuah voucher
pulsa yang sudah terpakai. Anda hitung jumlah digit keseluruhan angka.
Anda masukkan sembarangan angka dari 0 - 9 secara acak di semua digit
tersebut. Seolah-olah Anda baru saja membeli dan mengosok kode pengaman
dan mulai mengisi pulsa. Apa yang Anda dapatkan?
Percayalah, jika salah satu saja
nomor yang Anda masukkan salah dalam perhitungan algoritma sudah pasti voucher
itu tidak valid (tidak sah) alias error. Padahal sepertinya
mudah karena angka-angka hanya ada 10 yakni dari 0 sampai 9. Jika ada
satu angka saja yang salah di satu posisi deretan yang ada, otomatis
semuanya menjadi salah. Angka pertama berpengaruh pada angka kedua,
angka kedua berpengaruh pada angka ketiga, dst. Namun jika semuanya
berhasil maka voucher tersebut bisa Anda pergunakan jika memang
belum pernah dipergunakan. Tak heran kita melihat bahwa aturan isi pulsa
adalah jika 10 kali salah memasukkan kode voucher otomatis nomor
ponsel kita akan dinonaktifkan. Perusahaan operator selular melalui
sistem mengetahui bahwa Anda berniat tidak baik yakni sedang mencoba
menjebol sistem pengisian pulsa.
Kasus pembobolan kode voucher
isi ulang beberapa waktu lalu yang sempat heboh terhadap salah satu
perusahaan operator selular di Indonesia kurang lebih cara kerjanya
seperti itu. Si pembobol berhasil memecahkan algoritma kode voucher
sehingga bisa sembarangan menghasilkan kode voucher yang valid.
Tak heran operator selular tersebut rugi milyaran rupiah dan harus
mengubah algoritmanya lagi. Bagaimana tidak rugi? Vouchernya tidak
terjual tetapi pulsa bisa diisi begitu saja bahkan diperjualbelikan.
Tetapi Anda jangan terlalu senang jika mendapatkan tawaran seperti ini.
Operator selular bukanlah perusahaan yang berisi orang-orang bodoh.
Mereka akan tahu dari sistem nomor-nomor ponsel mana saja yang telah
mengisi pulsa, dengan begitu jika lain kali Anda mengisi pulsa, otomatis
pulsa Anda akan langsung disedot atau dipotong untuk menutup pembobolan
yang Anda lakukan beberapa waktu lalu. Kecuali Anda menggunakan nomor
ponsel yang baru setelah puas menggunakan pulsa hasil pembobolan
kemarin. Tetapi rata-rata kita tidak pernah terpikir bukan? Makanya
harap lebih mawas diri jika ada tawaran pulsa-pulsa murah.
Ujung-ujungnya Anda juga akan membayar semuanya nanti.
Hampir semua produk di pasar,
kode pengaman berbagai dokumen, nomor kartu kredit yang berisi
deretan-deretan angka menggunakan sistem perhitungan cek digit algoritma
seperti ini. Sistem algoritma berfungsi mengecek kombinasi validitas
digit-digit angka yang terbentuk di dalamnya. Algoritma yang paling
dikenal berkaitan dengan proses pengecekan status nomor kartu kredit
adalah apa yang disebut algoritma cek digit Luhn. Cek digit ini
diperkenalkan oleh seorang ilmuwan hebat IBM dari Jerman bernama Hans Peter Luhn
(1896 - 1964). IBM memang memiliki banyak ilmuwan hebatnya apalagi di
laboratorium riset mereka di San Jose, California. Saat ini kabar yang
saya dengar mereka sedang mencoba merancang sebuah mega platform
web bernama WebFountain yang bisa mengalahkan kejeniusan dan kedigdayaan
Google di masa akan datang. Kapan yang negara kita bisa sehebat mereka?
Algoritma temuan Mr. Luhn ini
sering disebut dengan algoritma modulus 10 yakni sebuah formula checksum
sederhana untuk memvalidasi bermacam-macam nomor identifikasi.
Algoritma Luhn ini merupakan perkembangan dari penelitian yang dilakukan
oleh pendahulunya seorang ilmuan bernama Carl Friedrich
Gauss (1801) yang terkenal akan teorinya aritmatika modulo (jam)
yakni tentang sistem pengoperasian aritmatika untuk bilangan bulat.
Jadi dari contoh pergerakan jam yakni 24 jam dari 00.00 - 23.00, maka
jika saat ini pukul 20.00 (jam 8 malam) maka 5 jam lagi adalah pukul
01.00 bukan pukul 25.00. Karena angka jam direset otomatis setiap
mencapai pukul 00.00 alias 24.00 Inilah yang disebut dengan modulus 24.
Perlu diingat bahwa angka 24.00 bukanlah angka yang valid karena sama
persis dengan 00.00, sama halnya dengan angka 03.60 yang adalah sama
dengan 04.00.
Algoritma Luhn ini tidak
didesain secara aman untuk fungsi kriptografi melainkan hanyalah sebagai
sebuah upaya untuk menghindari penginputan data-data yang tidak valid
atau tidak sah salam sebuah sistem bilangan. Karena itulah dengan mudah
kita juga bisa menghitung sebuah nomor kartu kredit valid atau tidak
menggunakan algoritma Luhn ini. Tanpa harus melalui sebuah program
kriptografi yang biasanya dipergunakan untuk mengacak sistem elektronik
komputasi transaksi perbankan. Algoritma cek digit Luhn adalah algoritma
cek digit yang saat ini dipergunakan oleh seluruh bank besar di dunia
yang menerbitkan kartu kredit. Kita akan mempelajarinya di artikel
berikutnya.
_______________________________________________________________________
Info: Akan Terbit EBook Mafia Kartu Kredit, awal Triwulan Tahun 2012.
(Detail lihat http://www.mafiakartukredit.com/)
Dapatkan Bonus Eksklusif Ebook: (Detail lihat http://ahlikartukredit.com/)
- "eBook Rahasia Meledakkan Limit Kartu Kredit" senilai Rp.970.00
- "Ebook 9 Cara memanfaatkan Kartu Kredit Untuk Kekayaan" senilai Rp.475.000
- "Ebook Cara Sukses Anti Gagal Mengajukan Kartu Kredit Baru" senilai Rp.350.000
- "Ebook Strategi Ala Kiyosaki" senilai Rp.170.000
-" Video Tutorial Straegi Modal Usaha dari Kartu Kredit" senilai Rp.250.000
- Total Bonus senilai Rp.2.215.000 -
Dapatkan Bonus Eksklusif ++ : (Khusus Bulan ini)
(Detail Profil http://wirausahaindonesia.com/archives/heppy-trenggono-titik-balik-mantan-debitor-kakap)
(https://www.facebook.com/heppytrenggono)
-" 4 Audio Seminar Heppy Trenggono, Strategi How to Debt Free" senilai Rp.1.750.000
- Grand Total Bonus senilai Rp.3.965.000 -
Harga Normal Rp.3.500.000 (Biaya Pembuatan)
Harga Early Bird Rp.2.000.000 (Saat Launching)
Dapatkan Harga Spesial Rp.250.000 (Pre Order sebelum Launching)
Untuk pemesanan ebook hingga tanggal 5 Februari 2012
Note: Harga Naik setiap Minggunya.
Hanya untuk 10 orang pertama !
Segera kirim SMS dg Format: Pesan Ebook KK kirim ke 0838 1155 9099
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook
Tidak ada komentar :