pksgrogol.com - Jakarta.
Kota Al-Quds memiliki beberapa nama lain, diantaranya
Jerusalem, Ur Salim, Elia, Baitul Maqdis, dan Baitul Muqoddas. Di kota
inilah terdapat Masjid Al-Aqsho.
Kota ini mempunyai satu kawasan yang disebut sebagai Kota
Lama Al-Quds (Al-Quds Al-Qodiim / The Old City of Jerusalem).
Kawasan ini dikelilingi oleh tembok yang berada dalam kawasan Al-Quds
Timur (perlu diketahui bahwa Al-Quds yang sekarang dibagi menjadi
Al-Quds Timur dan Al-Quds Barat), sehingga bagian selain Kota Lama yang
ada dalam kota Al-Quds disebut sebagai ‘Kota Baru Al-Quds’.
Sederhananya, Al-Quds yang sekarang adalah Kota Lama Al-Quds
yang telah diperluas.
Baitul Maqdis atau Baitul Muqoddas sendiri lebih tepat diartikan Kota
Lama daripada Al-Quds secara keseluruhan yang ada saat ini, karena
Baitul Maqdis atau Baitul Muqoddas adalah istilah lama, yang diantaranya
bisa kita dapati dalam hadits-hadits Rosulullah saw. Istilah lama tentu
saja harus dimaknai sesuai dengan zamannya pula, yakni zaman dimana
Al-Quds masih hanya seluas Kota Lama. Kesimpulannya, Baitul
Maqdis yang sekarang adalah juga Kota Lama Al-Quds.
Perhatikan peta Al-Quds di samping ini. Kawasan dalam kurva hitam yang
ada dalam peta adalah Kota Lama. Kita umpamakan kurva hitam tersebut
adalah pagar Kota Lama. Adapun kotak persegi-empat yang ada didalamnya
adalah Al-Harom Asy-Syarif, Masjid Al-Aqsho.
Kota Lama Al-Quds terbagi dalam empat wilayah yaitu Kampung
Islam, Kampung Yahudi, Kampung Kristen dan Kampung Armenia (Kristen
juga).
Di samping ini adalah peta Kota Lama, dimana terlihat
lebih jelas bagian-bagian Kota Lama. Kotak persegi empat di sebelah
kanan adalah Al-Harom Asy-Syarif (Masjid Al-Aqsho).
Di dalam Kota Lama inilah terdapat satu petak tanah berbentuk
persegi-empat yang disebut sebagai Al-Harom Asy-Syarif (Masjid
Al-Aqsho).
Masjidil Aqsho dalam gambar ini adalah seperti yang dimaksudkan dalam
Al-Qur’an dan Al-Hadits, yaitu dibatasi oleh dinding-dinding berbentuk
segi empat. Dengan demikian, Masjidil Aqsho adalah keseluruhan bagian
dalam petak segiempat tersebut.
Masjidil Aqsho adalah keseluruhan bagian yang ada dalam kotak
berwarna hijau. Dinding-dinding Masjidil Aqsa berimpitan dengan garis
hijau.
Tampak Masjidil Aqsho berada di tengah Kota Lama dan Kota Baru.
Pada saat Rosululloh saw melaksanakan perintah Alloh swt berupa Isra’
dan Mi’raj, Masjidil Aqsho sedang berada dalam kekuasaan Romawi. Umat
Islam baru bisa membebaskan Al-Quds pada masa Khalifah Umar bin Khothob
ra. Ketika Umar ra sampai di Al-Quds, kondisi Masjidil Aqsho dikisahkan
agak kotor dan kurang terawat. Maka Umar ra pun membersihkan dan
membangun sebuah masjid sederhana di dalam kompleks Masjidil Aqsho.
Pada masa Bani Umayyah, Khalifah Abdul Malik bin Marwan
memerintahkan pembangunan beberapa bangunan masjid di dalam kompleks
Masjidil Aqsho. Dan pada tahun 691 M, ia mulai membangun Masjid Qubbah
Ash-Shokhroh, yang kita kenal dengan dinding segi-delapan dan kubah
emasnya.
Pembangunan masjid tersebut selesai pada tahun berikutnya, 692 M.
Masjid ini dibangun diatas Batu Mi’roj, yakni batu yang diyakini
menjadi pijakan Rosululloh saw ketika bertolak naik ke langit dalam
peristiwa Mi’roj.
Selanjutnya, Khalifah Abdul Malik bin Marwan memerintahkan
pembangunan masjid lainnya, yang baru bisa diselesaikan pada masa
pemerintahan anaknya, Khalifah Al-Walid, pada tahun 705 M. Masjid ini
kemudian dikenal sebagai Al-Jaami’ Al-Aqsho atau Masjid Qibli (#18
dalam gambar sketsa). Tetapi umat Islam sekarang sudah terbiasa
menyebutnya sebagai Masjidil Aqsho, sedangkan hakikatnya
Masjidil Aqsho adalah keseluruhan wilayah Al-Harom Asy-Syarif seperti
penjelasan dan gambar di atas.
Pemberian nama masjid ini dengan Masjidil Aqsho itulah yang
seringkali menimbulkan kebingungan, “Yang manakah yang disebut sebagai
Masjidil Aqsho? Apakah Al-Jaami’ Al-Aqsa atau Al-Harom Asy-Syarif?”
Tidak ada larangan, baik dalam Al-Qur’an, hukum fiqh maupun fatwa
ulama, dalam hal menyebut Al-Jaami’ Al-Aqsho atau Masjid Qibli sebagai
Masjidil Aqsho. Yang sangat tidak tepat adalah membatasi
Masjidil Aqsho sebagai Masjid Qibli saja, padahal Masjidil Aqsho adalah
keseluruhan areal Al-Harom Asy-Syarif, dimana Masjid Qibli adalah bagian
dari Masjidil Aqsho (Al-Harom Asy-Syarif). Begitu juga Masjid Qubbah
Ash-Shokhroh pun termasuk bagian dari Masjidil Aqsho, bahkan
pelataran-pelataran yang ada dalam kompleks Al-Harom Asy-Syarif adalah
juga bagian dari Masjidil Aqsho.
Sumber: MP4Palestine
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook
Tidak ada komentar :