Turunnya sepasang Bidadari


Turunnya Bidadari Pertama
Ippho Santosa - 7 Keajaiban Rezeki
·         Tahukah Anda keridhoan yang Maha Kuasa itu tidak terlepas dari keridhoan orang tua? Tahukah anda Lingkar Pencipta itu tidak terlepas dari Lingkar Keluarga. Kalaulah Dia sudah ridho, maka menggerakkan LOA (Law of Attraction/Hukum Tarik-menarik), Doa’ dan Impian adalah perkara yang mudah.
·         Tahukah Anda, berbakti kepada orangtua itu akan menguak langit dan memanggil rezeki? Soal ini anda boleh pegang kata-kata saya! Memang itulah yang sebenarnya!
·         Tahukah Anda ,doa orangtua membuat rezeki anda betul-betul tercurah? Namun, hati-hati, demikian  pula sebaliknya.
·         Begitu doa orangtua Anda selaras dengan doa Anda ,berarti doa Anda menjadi lebih ‘melangit’. Begitu Impian orangtua Anda selaras dengan Impian Anda, berarti Impian anda menjadi ‘bersayap’. Yah, melipatgandakan kekuatan do’a dan  LOA! Inilah dampak dari keselarasan impian.
·         Karena cukup sulit meminta orangtua untuk mengganti atau mengubah do’a mereka, maka saran praktis saya, mintalah mereka untuk menyebutkan impian Anda dalam do’a mereka. Percayalah, ini jauh lebih gampang ketimbang mengganti atau mengubah do’a mereka.
·         Lebih baik lagi, jika Anda awali dengan meminta maaf (ulang) kepada orangtua Anda.
·         Orangtua dan do’anya, inilah bidadari yang pertama.
Yap, sepasang bidadari. Kalau orangtua itu adalah bidadari yang pertama, lantas siapakah bidadari yang kedua? Tidak lain tidak bukan, dia adalah pasangan Anda.
Jika Anda ingin mempercepat terjadinya LOA, jika Anda ingin mempercepat terkabulnya do’a, jika Anda ingin mempercepat terwujudnya impian, dan jika Anda ingin mempercepat berubahnya nasib, maka inilah pokok-pokoknya:
·         Sampaikan impian itu kepada orang-orang terdekat, terutama sepasang Bidadari. Kemudian, selaraskan impian Anda.
·         Bagi pemula, cukup miliki satu impian besar. Jangan miliki dua impian besar dalam waktu bersamaan.
·         Bayangkan impian itu. Kemudian berpura-pura seolah-olah itu sedang terjadi. Teruslah berpura-pura sampai itu benar-benar terjadi Seperti pepatah cina yang berbunyi, “Nong jia cheng zhen.” Main-main jadi sungguhan.
·         Tetapkan kapan impian itu akan terjadi dan perjelas semuanya.
·         Lakukan ini berulang-ulang. Lebih banyak lagi, bagi pemula.
·         Positifkan kata-kata. Lalu, batinkan kata-kata itu.
·         Terapkan 7Y. Apa itu? Yakin, Yakin, Yakin, Yakin, Yakin, Yakin, dan Yakin.
·         Pantaskan diri.
Di atas segalanya, jika Anda memiliki impian, jika Anda serius ingin mewujudkannya, maka salah satu syaratnya adalah Anda harus menetapkan kapan itu akan terjadi. Sudahlah, jangan banyak cincong, tetapkan saja! Tidak peduli apakah Anda sudah mampu atau belum pada saat itu! Wong, menetapkan kapan itu tidak dipungut bayaran kok! Semakin jelas, semakin baik.
Urusan jodoh nih! Siapa pun pasti menginginkan jodoh yang lebih baik. Terus, apa yang harus dilakukan? Pertama-tama, lapor dulu (memohon) kepada Yang Maha Menilai. Kedua,karena menginginkan jodoh yang lebih baik, maka mulai memperbaiki diri. Inilah yang disebut dengan memantaskan diri. Yah, bukan sekedar memantaskan diri. Tapi, memantaskan diri di hadapan Yang Maha Menilai.
Bukankah Dia telah berjanji, “Yang baik-baik adalah untuk yang baik-baik. Dan begitu pula sebaliknya.” Kurang lebih, yah begitu (QS. 24: 26). Jadi, kalau Anda menginginkan pasangan yang lebih baik? Yah, perbaiki diri, pantaskan diri. Dengan demikian, mudah-mudahan Dia akan mempertemukan Anda dengan seseorang yang pantas untuk Anda. Sejenak, coba deh Anda tanya-tanya pada diri Anda sendiri:
·         Apa Anda sudah betul-betul memperbaiki diri?
·         Apa Anda sudah memantaskan diri di hadapan-Nya?
·         Apa Anda lebih sibuk memantaskan diri di  hadapan manusia?
·         Bagi laki-laki, apa Anda sudah pantas menjadi imam?
Sering kali, kita menginginkan jodoh yang lebih baik, tapi sayangnya, kita sendiri malas memperbaiki diri. Kita sendiri malas memantaskan diri. Lha, apa mungkin mendapatkan jodoh yang lebih baik? Sepertinya sih, kecil kemungkinannya. Atau, begini. Bukan mustahil jodoh kita itu nilainya 8. Namun, kita itu nilainya masih 6. Bisa jadi, karena itulah Dia belum mempertemukan kita dengan jodoh kita. Yah, belum pantas, menurut-Nya.
Sebenarnya, ini bukan semata-mata urusan jodoh. Ini juga berlaku untuk urusan keturunan, pergaulan, mitra usaha, dan lain-lain.
·         Mau keturunan yang baik-baik?
·         Mau pergaulan yang baik-baik?
·         Mau mitra usaha yang baik-baik?
·         Yah, perbaiki diri terlebih dahulu.
·         Jadi, kata kuncinya adalah perbaiki diri, pantaskan diri, luruskan niat hanya untuk-Nya, dan berbaik sangka kepada-Nya.
Orang-orang sering bilang, “Jodoh itu di tangan Tuhan.” “Itu betul. Dan jodoh itu akan tetap di tangan Tuhan, selagi kita tidak  berusaha mengambilnya.”

Profil & Kontak: http://www.ippho.com/profil

 posted by: pksgrogol.com

Related News

Tidak ada komentar :

Leave a Reply