pksgrogol.com
– Jakarta. “He tangi, tangi…. Iku bosmu sido ndaftar Gubernur
Jakarta !” suara melalui handphone itu demikian keras di telinga Yunus,
seorang kader di Palu, Sulawesi Tengah. Jam 24.00 WITA, Yunus yang sudah
tidur menjadi terbangun karena telpon genggamnya berdering.
Rupanya
saudaranya dari Banyuwangi menelpon dengan luapan kegembiraan, karena
tengah menyaksikan berita di televisi proses pendaftaran Hidayat
Nurwahid ke KPUD DKI Jakarta untuk calon Gubernur, berpasangan dengan
Didik J. Rachbini.
“Alhamdulillah, sampeyan ngerti seko ngendi ?” tanya Yunus.
“Mulo ndang tangiyo, aku yo isih nonton tivi, lagi ono beritane
bosmu iku…”, jawab saudaranya di Banyuwangi. Yang disebut dengan
“bosmu” adalah Hidayat Nurwahid.
Keluarga Yunus yang berada di Banyuwangi merasa demikian bersyukur,
karena tokoh yang sangat mereka kagumi, Hidayat Nurwahid, mendaftar
menjadi calon Gubernur DKI. Sedemikian gembiranya, mereka tidak sabar
berbagi, langsung menelpon Yunus yang telah istirahat di Palu. Yunus
mereka kenal sebagai aktivis PKS, sementara keluarga yang di Banyuwangi
merupakan warga masyarakat biasa, bukan kader.
Semua Bersyukur
Keluarga Yunus hanyalah salah satu kisah dari sangat banyak kisah
serupa. Saya mendengar banyak kader di wilayah DKI melakukan sujud
syukur setelah pasangan HNW – Didik resmi mendaftar di KPUD. Mereka
sangat bersyukur karena tokoh yang kharismatik ini bisa maju sebagai
calon Gubernur DKI. “Kami semua sangat terharu, dan bersyukur beliau
berhasil menjadi calon Gubernur. Kami semua siap bekerja memenangkan
beliau”, ungkap seorang kader senior di DKI.
Jika banyak kader di DKI melakukan sujud syukur, tentu wajar, karena
perhelatannya memang terjadi di wilayah DKI. Namun ternyata yang
merasakan kegembiraan bukan hanya kader DKI, bahkan kader di luar DKI
yang tidak akan bisa ikut memilih saat Pilkada DKI. Juga bukan hanya
kader, termasuk simpatisan dan masyarakat umum ikut merasakan
kegembiraan. Contohnya adalah keluarga Yunus di Banyuwangi. Demikian
jauh dari Jakarta, dan tidak akan bisa ikut memilih saat Pilkada DKI
karena tidak tinggal di Jakarta, namun kegembiraannya demikian
membuncah.
Yunus pun segera membangunkan isterinya, dan mereka berdua dengan
antusias menyaksikan berita televisi tentang pendaftaran pasangan HNW –
Didik di KPUD DKI. Mereka merasa sangat berbahagia, dan ikut merasakan
semangat yang membara ingin terlibat memperjuangkan kemenangannya. Yunus
tinggal di Sulawesi Tengah, namun ia tergerak untuk memberikan dukungan
dalam bentuk apapun yang bisa dilakukannya.
“Saya akan mengontak teman dan kerabat saya yang tinggal di wilayah
Jakarta, agar memilih pasangan HNW – Didik”, ungkap Yunus.
Demikian pula Zuhrif, kader yang tinggal di wilayah Kota Yogyakarta.
“Saya sudah mengontak 22 keluarga saya yang tinggal di Jakarta, agar
kelak memilih HNW – Didik dalam Pilkada”, katanya penuh semangat.
Bahkan, ia menyempatkan diri hadir ke Jakarta agar bisa menyaksikan
proses pendaftaran HNW – Didik ke KPUD DKI secara langsung. Jauh-jauh ia
menempuh perjalanan agar tidak ketinggalan peristiwa yang monumental
tersebut.
Falah, seorang kader dari Sleman DIY tidak mau ketinggalan. Dia
mengirim pesan lewat grup BBM, “DPW PKS DIY harus segera membuat
instruksi agar seluruh kader DIY mensukseskan Pilkada DKI, dengan jalan
dukungan doa, tenaga, dan mengontak teman serta kerabat yang tinggal di
wilayah Jakarta untuk memenangkan HNW”.
Luar biasa, bahkan SMS dari banyak kader di berbagai daerah,
menunjukkan suasana semangat yang sangat membara. Berikut contoh kiriman
SMS yang masuk ke handphone saya, dari berbagai daerah di Indonesia:
“Allahu Akbar ! Inilah saatnya memimpin Jakarta”.
“HNW memimpin Indonesia, melalui DKI Jakarta”.
“Allah beserta kita”.
“Kita bangkit bersama, menangkan HNW di DKI Jakarta”.
“Menuju RI – 1, melalui DKI – 1”.
Masih banyak contoh SMS lainnya yang sedemikian semangat menyambut
pendaftaran HNW menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Semua bersyukur atas
pencalonan HNW, dan ingin terlibat memenangkannya.
Pilkada yang Menggerakkan
Fenomena semangat yang menggelora sangat terasa. Semua kader ingin
segera bekerja, seakan Pilkada tinggal besok pagi saja. Semua merasa
tidak sabar untuk segera memenangkannya. Pilkada DKI telah menggerakkan
semangat, motivasi, dan kebersamaan kader di seluruh Indonesia. Bukan
hanya DKI Jakarta dan sekitarnya, namun merata sampai seluruh wilayah
dan daerah.
Benar-benar Pilkada yang menggerakkan. Seakan ada sesuatu yang turun
dari langit, dan menyentak perhatian kader. Kita harus segera bekerja,
dan kita sudah siap untuk bergerak lebih keras dari sebelumnya. Seorang
kader secara bergurau mengirim SMS kepada saya, “Berterimakasihlah
kepada Foke, karena dia tidak jadi berpasangan dengan kita, sehingga
kita justru bisa maju sendiri. Ini akan membuat kita solid.”
Fenomena tergerakkannya kader ini sedemikian merata. Bukan hanya di
DKI Jakarta. Bahkan semua struktur wilayah menyatakan siap membuat Posko
Pemenangan di Jakarta. Sebagaimana diketahui, Jakarta dihuni oleh
masyarakat dari berbagai etnis dan susku bangsa. Maka semua wilayah
menyatakan siap membuat Posko Pemenangan dalam rangka mengajak warga
asal wilayah masing-masing untuk memilih HNW dalam Pilkada Jakarta.
Tidak perlu instruksi, tidak perlu taklimat. Semangat sudah merata.
Seorang kader senior di Yogyakarta menangis, karena hanya bisa membaca
berita melalui milis dan SMS tentang persiapan pemenangan Pilkada DKI
Jakarta, dan ia merasa tidak bisa membantu apa-apa kecuali doa.
Lihatlah, bahkan kader yang tidak tinggal di Jakarta saja merasa berdosa
karena tidak bisa memberikan bantuan tenaga. Pilakada Jakarta
benar-benar menggerakkan kader dan struktur semuanya.
Banyak kader yang tinggal di luar Jakarta bertanya, “Apa yang bisa
kita lakukan selain doa?” Masyaallah, pertanyaan yang menandakan
kecintaan. Pertanyaan yang menunjukkan telah tergerakkan. “Kami tidak
bisa hanya diam saja dan menonton berita. Kami harus ke sana”, ungkap
seorang kader di kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan penuh
semangat menggelora. “Kami akan menangis kalau hanya melihat berita”,
katanya.
Subhanallah, walhamdulillah. Belum pernah saya menyaksikan Pilkada
yang sangat heroik seperti di DKI Jakarta. Baru berita pendaftaran di
KPUD saja, sudah menggerakkan semangat yang membara. Ikatan emosi yang
demikian kuat tercurahkan, dan semua ingin bekerja memenangkan Pilkada
Jakarta.
Seorang kader di wilayah Jawa Tengah dengan semangat menggelora
mengatakan telah membuat tim kecil yang akan dikirim ke Jakarta,
melakukan “operasi” ke masyarakat Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta.
“Operasi ini kami biayai sendiri. Ini bentuk kontribusi kami bagi
kemenangan dakwah di DKI”, kata kader tersebut. Sayapun dibuat menangis
oleh pernyataan ini.
Subhanallah walhamdulillah. Tadi sore melihat gambar HNW sedang rapat
menyusun langkah kemenangan bersama tim, melalui grup BBM. Sayapun
kembali menitikkan air mata. Gambar-gambar semacam itu telah memberikan
banyak cerita. Gambar dan berita Pilkada Jakarta telah menggerakkan hati
kita, nurani kita, semangat kita, kecintaan kita, kebersamaan kita,
kesungguhan kita, perjuangan kita.
Subhanallah walhamdulillah. Semoga Allah berikan kemenangan dan
kebaikan dalam perjuangan dakwah di DKI Jakarta.
Sumber: cahyadi-takariawan
Tidak ada komentar :