Ifthor Kader PKS DPRa Grogol

Para Kader Dewan Pimpinan Ranting Partai Keadilan Sejahtera Grogol, Jakrta Barat pada hari ahad, 14 Agustus 2011 mengadakan Ifthor Jama'i. Salah satu kegiatan Ansyithoh Ramadhan ini rutin diadakan di DPRa Grogol setiap tahunnya di Bulan Ramadhan. Kali ini Ifthor di adakan di Rumah baru Keluarga Badruddin dan Setyani, yang berlokasi di RW 10. Alhamdulillah walaupun tidak seluruh kader hadir, tetapi rumah mungil keluarga Badru tampak sesak dengan para kader. seperti biasa selalu ada tawa pada acara PKS Grogol. Ifthor ini juga dihadiri oleh Pak Lurah Setempat... eits.. Lurah ini bukan Lurah biasa.. ini Lurah PKS Grogol..:) AKhina Hasmudin yang pada kesempatan ini juga memberikan taujihnya yg mengebu-gebu.. yang membuat kita semangat untuk menyantab makanan ifthor..(hehehe...).

Selesai sholat maghrib berjama'ah, acara dilanjutkan dengan Jaulah ke D'Cost Season City.. makan malam yg nikmat ini disponsori oleh Ust.Agus ST (Setiawan) yg milad pada bulan Agustus... Alhamdulillah.. semoga diberikan usia yang berkah...Aamiin. Makan malam ini juga dihadiri oleh salah satu simpatisan Tokoh kami yaitu Bang Cunong..

Gerakan Salat Lenturkan Saraf Tubuh

pksgrogol.com – Jakarta. Kalau saja pesan salat bisa kita terapkan dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, tentu hasil kinerjanya akan optimal dan berkualitas. Dampak positif lain dari salat juga mendatangkan kesehatan.

Jika kita perhatikan dan rasakan dalam gerakan-gerakan salat, dari mulai takbir mengangkat kedua tangan, ruku, sujud, duduk dan gerakan lainnya,  jaringan saraf tubuh akan tetap lentur dan rileks.

Dari banyak penelitian, sujud misalnya mampu membebaskan otak saraf dari kegelisahan, rasa resah dan tekanan kejiwaan. Kepasrahan yang dilakukan orang yang sujud membuat otak dan saraf menjadi tenang dan terasa kosong. Seorang yang salat telah berbagi keresahan dan kegelisahan hidupnya kepada Tuhannya sehingga akan terasa ringan.

Dengan ucapan dan gerakan salat kita dapat menyatukan antara hati pikiran dan gerak untuk mencapai khusyuk. Mengapa tahajud pada waktu malam sangat ditekankan?  Karena dalam keheningan malam itu kita akan merasakan kedekatan dengan Tuhan.

Setiap gerakan salat adalah bahasa ritual, sejak dari mengangkat tangan, membungkukkan badan, sampai menundukkan kepala ke tanah. Semuanya itu, kalau saja dihayati dengan mendalam,  jauh lebih ekspresif ketimbang ucapan seribu kata.

Ketika seorang muslim bersujud dengan khusyuk menundukkan kepala dan menempelkan dahinya ke tanah, maka rangkaian kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan perasaan hatinya ketika bersimpuh menghadap Tuhan.

Dengan demikian seseorang yang salat dengan tertib dan khusyuk akan mampu membuat dirinya dalam keyakinan tinggi untuk menjalani hidup serta kepasrahan tulus atas semua ketentuan Tuhan. Hidup akan tetap optimistis karena selalu dekat dengan Tuhan.

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Olahraga di Bulan Puasa

pksgrogol.com – Jakarta. Saya duduk memikirkan artikel apa yang akan saya tulis di tengah bulan puasa ini, karena kebanyakan tulisan saya adalah mengenai olahraga atau aktivitas fisik yang tentu saja banyak ditinggalkan selama bulan puasa. Akan tetapi setiap tahun saya selalu mendengar keluhan atau ketidakjelasan dari teman-teman yang menjalankan puasa, terhadap perlu atau bisanya mereka menjalankan latihan olahraga selama bulan puasa.

Bisakah Anda tetap melakukan latihan olahraga selama bulan puasa? Tentu saja bisa. Tetapi, puasa adalah tantangan terhadap kesabaran dan keimanan Anda, yang memerlukan kemauan dan disiplin diri untuk tetap melakukan latihan fisik sebagaimana yang biasa Anda lakukan. Memang memerlukan perencanaan yang matang.

Tentu saja Anda tidak akan bisa melakukan latihan fisik yang keras seperti biasa. Di bulan puasa ini hindari latihan yang ekstrim seperti lari dengan kecepatan tinggi atau jarak yang jauh, kelas aerobic intens atau angkat berat. Turunkan intensitas latihan anda ke level moderat atau bahkan ringan saja yang tetap merangsang pergerakan atau kontraksi otot. Dengan demikian sirkulasi darah tubuh Anda mengalir dengan baik.

Kapan anda bisa melakukannya? Sebaiknya Anda mengunjungi gym atau berlatih sesaat sebelum waktu berbuka puasa. Tujuannya adalah pada saat Anda selesai melakukan latihan, Anda bisa mengembalikan persediaan tenaga di tubuh Anda dengan berbuka puasa. Tetapi jika Anda mempunyai waktu untuk melanjutkan latihan Anda setelah berbuka puasa, itu lebih baik lagi. Dengan berpuasa sebelum berlatih, Anda akan membakar lemak lebih banyak.

Jika Anda sudah biasa latihan olahraga sebelum bulan puasa, hal yang sama juga tetap berlaku. Coba pilih latihan yang intensitasnya lebih rendah. Dan bagi semua orang yang ingin berolahraga saat berpuasa, jangan pernah memaksakan untuk berlatih keras. Hal ini bisa menyebabkan kepala pusing, perut mual atau bahkan pingsan. Selama puasa badan Anda sudah berada dalam tekanan untuk tetap berfungsi seperti biasa. Jika anda memaksakan badan Anda, ini bisa mempengaruhi kemampuan anda menjalankan puasa di hari-hari berikutnya.

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Yang Tidak Diketahui Barat Soal Puasa

pksgrogol.com – Jakarta. Tidak semua masyarakat Barat paham soal ibadah puasa di kalangan Muslim. Berikut 10 daftar hal yang tidak diketahui oleh dunia Barat soal ibadah puasa di bulan Ramadan, seperti dilansir dari Time.com:

1. Tidak Merokok dan Berhubungan Badan
Ibadah puasa bagi setiap Muslim tidak sebatas menahan lapar dan haus tetapi juga kebiasaan lain seperti merokok atau berhubungan suami istri. Hal lain yang tidak diketahui, selama Ramadan jalan-jalan kota besar di dunia Islam akan diisi penuh makanan dan kebahagiaan hingga larut malam.

2. Kurma
Tradisi berbuka antar negara Islam berbeda satu dengan yang lain. Namun Nabi Muhammad SAW memberikan teladan dengan menyarankan berbuka dengan air tawar, roti dan kurma. Dengan demikian kurma telah identik dengan Ramadan.

Berbicara kurma ada kisah menarik yang tidak diketahui dunia Barat. Ada sebuah kebiasaan bagi masyarakat Timur Tengah memberi nama kurma dengan nama yang mudah diingat. Pada 2009 lalu pedagang Lebanon menjual kurma dengan nama Hassan Nasrallah sebagai daya tarik. Pedagang kurma Mesir menyebut kurma dengan 'Obama' atau 'Tahrir Square'.

3. Nama Ramadan
Nama Ramadan merupakan favorit orang tua dari keluarga Muslim. Tak heran ada banyak ribuan nama Ramadan, bahkan merupakan yang populer di dunia Islam pada tahun 1990-an. Bahkan popularitas nama Ramadan naik semenjak 2005.

4. Pengecualian Puasa
Meski hukumnya wajib ada pengecualian menurut Al Quran seperti orang yang sakit, lanjut usia, bepergian jauh, hamil atau menyusui, serta anak-anak di bawah usia pubertas. Selain itu ada pengecualian lain seperti  pendarahan menstruasi atau pasca-melahirkan, muntah yang disengaja dan tentu saja melanggar aturan puasa dengan makan atau minum.

5. Puasa Sunni dan Syiah
Setelah berpuasa sehari penuh Muslim Sunni akan berbuka puasa setelah azan Magrib berkumandang. Sementara Syiah menunggu lebih lama, karena mereka percaya bahwa puasa mereka sempurna apabila berbuka ketika cahaya matahari telah lenyap di balik cakrawala.

6. Tanggal 1 Ramadan Selalu Berubah
Penentuan 1 Ramadan didasarkan pada kalender lunar, yang diawali dengan melihat kedatangan bulan baru atau Hilal. Sementara jumlah hari dari kelendar bulan dan Matahari berbeda 11 hari. Lantaran itu, bila kalender bulan dikonversi menjadi kalender matahari, maka penentuan satu Ramadan tidak akan sama setiap tahunnya.

7. Rating Tinggi
Ramadan adalah sumber pemasukan iklan bagi televisi. Dengan hanya memproduksi satu acaramengenai Ramadan  maka uang dalam jumlah besar dari iklan akan masuk.

8. Puasa Selain Ramadan
Ibadah puasa tidak hanya dikenal dalam ajaran Islam. Dalam kepercayaan Yahudi dan Nasrani juga dikenal ibadah puasa. Yang membedakan ibadah puasa diantara agama samawi adalah  teknis.

9. Diet
Puasa merupakan pola diet yang sempurna. Namun kesempurnaan diet itu tergantung dari aktivitas Muslim. Karena itu umat Islam dianjurkan untuk minum air putih, makan buah-buahan, sayuran, protein, dan bangun setiap pagi untuk makan sahur yang berlangsung sebelum matahari terbit.

10. Perbanyak Amal
Ibadah puasa merupakan momentum untuk memperbanyak amalan sosial. Sudah menjadi tradisi setiap Muslim untuk memberikan makanan berbuka kepada mereka yang tidak mampu. Tak hanya itu, setiap Muslim juga memberikan kebutuhan dasar seperti gula, minyak, beras dan teh sebelum hari pertama Ramadan.
Sumber: Republika

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Efek Puasa Terhadap Tubuh

pksgrogol.com – Jakarta. Selama berpuasa tubuh manusia menghasilkan energi dengan membakar sumber daya yang disimpan oleh tubuh. Simpanan ini terdiri dari lemak, karbohidrat dan gula sehingga menghasilkan energi.

Hati adalah organ yang paling berperan dalam proses ini. Hati mengubah lemak menjadi zat kimia yang disebut Keton tubuh berupa tiga senyawa larut dalam air yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.
Justru tubuh mengambil banyak manfaat dari puasa. Detoksifikasi adalah salah satu manfaat terpenting dari puasa.  Detoksifikasi terjadi saat usus besar, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening dan kulit menghilangkan atau menetralkan racun.

Proses ini dipercepat saat puasa karena tubuh memecah lemak. Bahan kimia dan racun yang diserap dari makanan dan lingkungan yang disimpan dalam cadangan lemak, dilepaskan selama puasa.
Puasa juga menjadi penyembuh bagi tubuh, pikiran dan jiwa dengan cara yang simultan. Pada tingkat fisik, energi dan sumber daya dialihkan dari sistem pencernaan (yang terus-menerus dilakukan saat kita tak berpuasa) ke sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme sehingga kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan membangun kembali berjalan optimal.

Studi medis menunjukkan bahwa puasa juga bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan yang abnormal pada tubuh, seperti tumor. Sang tumor menjadi kelaparan dan karenanya lebih mudah untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.

Puasa memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan sumber daya dan fokus pada pembangunan kembali. Pada tingkat mikroskopis seperti DNA dan RNA menjadi lebih efisien dalam mentranskripsikan protein dan jaringan yang dibutuhkan tubuh.

Perubahan lain dalam tubuh selama puasa termasuk sedikit penurunan suhu inti tubuh karena penurunan tingkat metabolisme dan fungsi tubuh secara umum. Kadar gula darah juga turun karena tubuh menggunakan cadangan glikogen dalam hati dan angka dasar metabolik (BMR) dikurangi dalam rangka untuk menghemat energi.

Sistem pencernaan, yang sangat sering kelebihan beban dan tak henti-hentinya bekerja, juga membersihkan sendiri sehingga pencernaan lebih efisien dan penyerapan nutrisi lebih optimal. Di sisi lain, lapisan lambung dan usus mengikis masalah 'sampah' tubuh. Proses lain yang menopang infrastruktur dasar tubuh juga  meningkat selama puasa, misalnya produksi hormon meningkat serta pelepasan hormon anti-penuaan.
*) Disarikan dari artikel ilmiah di Majalah Emel yang terbit di Inggris

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Kekuatan Azan

pksgrogol.com – Jakarta. Waktu bergerak dan terus berputar. Malam berganti dan siang kembali menjelang. Begitu seterusnya, hingga fase alam dunia ini berakhir. Tentu tidak ada yang bisa menahan gerak sunatulah-Nya ini.
"Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berilmu." (QS Ali Imran [3]: 190).

Tiap kali terjadi pergantian dari malam ke siang atau sebaliknya, maka bagi mereka yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambutnya dengan panggilan salat. Saat peralihan dari malam ke siang bukankah kita disambut dengan salat Subuh. Saat peralihan dari siang ke malam kita disambut dengan salat Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Bahkan pada tengah malam saat penghuni bumi terlelap dalam tidurnya, mereka para perindu-Nya berdiri menegakkan salat, rukuk dan sujud kehadirat Allah Rabbul 'Izzah.

Orang yang beriman pasti merindukan suara azan yang bersahutan dari berbagai masjid dan mushala. Karena, tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi ruang semesta di negeri ini selain azan.
Selama 24 jam azan akan terus berkumandang menjelajah ke seluruh bumi ini. Dari Papua hingga Aceh, terus berlanjut hingga berbagai negara dan benua. Belum selesai kumandang azan zuhur di benua Amerika, azan Subuh sudah kembali menyapa Papua.

Tanpa kita sadari para muazin di seluruh penjuru dunia ini tak henti-hentinya bersahutan mengumandangkan azan. Suara azan Zuhur seolah meredam teriknya sinar sang surya. Suara azan Asar bercampur dengan sinar mentari yang menghangat dan tiupan angin yang sepoi. Suara azan Maghrib yang lantang, mengajak melepas penatnya hari. Suara azan Isya, membawa kehangatan ketika malam mulai beranjak dingin. Sementara suara azan Subuh memecah keheningan dan membangunkan kesadaran.

Semua panggilan azan ini bertujuan mengingatkan penghuni bumi yang beriman kepada Allah untuk tegak dengan shalatnya. Mengingat Allah sebanyak-banyaknya dan mengajak manusia untuk tidak terlelap dan lupa pada kesibukan dan keasyikan dunia. Menyeru manusia untuk tidak tersesat dalam kegelapan dunia dan kebuntuan akhirat.

Perhatikanlah lafaz-lafaz azan yang sering kita kumandangkan itu. Betapa tingginya kekuatan azan dan betapa indah kata-katanya. Kata-kata itu dengan seluruh kekuatannya terus-menerus mengingatkan kita akan palsunya segala klaim keduniawian. Di bumi dan di langit hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan diikuti ajaran-Nya.

Ketahuilah, azan bukan semata panggilan muazin, tetapi panggilan Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Coba simak ulang lafaz azan. Ternyata yang dipanggil "Hayya 'alash shalah" adalah yang bersyahadat. Artinya, mereka yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah; tidak ada ajaran yang dapat membahagiakan kecuali ajaran yang dibawa utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Mereka yang tidak bersyahadat tidak dipanggil.

Sementara panggilan itu dalam rangka "al-falaah," meraih kesuksesan dunia akhirat. Inilah yang membuat orang-orang beriman selalu bahagia mendengar dan memenuhi panggilan setiap kumandang azan.
Oleh: Ustad Arifin Ilham/Republika

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook


Tiga Disiplin Puasa Ramadan

pksgrogol.com – Jakarta. Ada banyak makna penting dari ibadah Ramadan, salah satunya adalah mendidik kedisiplinan. Ada tiga bentuk disiplin yang dapat diperoleh dari puasa.

Pertama: disiplin dalam menunaikan kewajiban, apalagi kewajiban ini telah diharuskan kepada generasi sebelum kita. Ini berarti tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mau melaksanakan segala bentuk kewajiban dalam hidup.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS al-Baqarah [2]:183).

Utang juga kewajiban yang harus kita tunaikan, baik kepada Allah SWT maupun kepada manusia. Karena bila kewajiban puasa belum kita tunaikan dengan alasan tertentu, maka kewajiban itu tidak gugur begitu saja, tapi harus diganti dengan berpuasa pada kesempatan lain atau menggantinya dengan fidiah.

"Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah, (yaitu):
memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (QS al-Baqarah [2]:184).

Kedua: disiplin dalam waktu, yakni menggunakan waktu sebaik mungkin dalam konteks pengabdian kepada Allah SWT, karenanya berpuasa dan ibadah lainnya di dalam Islam telah ditentukan waktunya.
Saat fajar atau subuh tiba, maka makan, minum serta hubungan suami istri dihentikan untuk memulai ibadah puasa. Orang yang disiplin waktunya bagus merasa lebih baik menunggu daripada terlambat.

Sedangkan bila maghrib tiba, kita harus segera makan dan minum untuk mengakhiri puasa meskipun harus menunda beberapa saat pelaksanaan salat maghrib.
Efektif dan efisien dalam menggunakan waktu sangat terasa saat bulan Ramadan.

Ketiga: disiplin dalam hukum. Sebagai manusia kita harus taat kepada hukum. Allah SWT paling tahu hukum seperti apa yang cocok untuk manusia.
Melalui puasa kita dilatih untuk disiplin dalam hukum sehingga sesuatu yang semula boleh menjadi tidak boleh. Contoh, jika makan, minum atau hubungan seksual bisa dikendalikan, seharusnya kita bisa mengendalikan diri dan disiplin dalam hukum-hukum lainnya.

"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui," (QS al-Baqarah [2]:188).

Karena itu berbahagialah kita mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk membina diri melalui ibadah Ramadhan yang membuat kita menjadi semakin bertaqwa kepada Allah SWT.
Sumber: Ahmad Yani/Republika

Sumber: Yahoo! Indonesia
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Sayuran Bisa Menunda Lapar


pksgrogol.com – Jakarta. Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dr. Titus Nursiwan, mengatakan untuk menjaga ketahanan tubuh selama menjalankan ibadah puasa, umat Muslim disarankan banyak mengonsumsi sayuran. Sayuran yang punya kandungan serat tinggi dapat menahan lapar hingga 14 jam.

"Selama bulan puasa ada baiknya memperbanyak makanan berserat tinggi. Kandungan serat yang tinggi akan mengurangi rasa lapar hingga 14 jam. Salah satu yang paling populer adalah sayur bayam dan pisang berangan," jelasnya kepada Republika.

Ia menambahkan dengan makanan berserat ibadah puasa bisa lebih khusyuk dilakukan karena stamina tubuh lebih optimal. Titus juga memberikan saran yang harus diperhatikan dalam  kondisi perut yang kosong.
"Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan yang banyak mengandung gas. Di samping itu makanan yang mengandung banyak santan juga sebaiknya dihindari, ini sebenarnya hal yang paling banyak disukai masyarakat," ujarnya.


Pada kondisi perut kosong sebenarnya seseorang gampang terserang penyakit. Di antara penyakit yang paling umum adalah flu. Sehingga bagi masyarakat yang rentan terserang flu, sebaiknya sangat berhati-hati dalam menjaga kondisi tubuhnya.

Lalu pada saat puasa air yang harus masuk ke dalam tubuh adalah 2,5 liter atau 10 gelas. Pasokan itu harus bisa terpenuhi setelah berbuka puasa dan saat waktu sahur.

"Ritmenya terserah masing-masing kebutuhan tubuh, kapan mau menerimanya," imbuhnya.
Mengonsumsi suplemen juga tidak dianjurkan bagi mereka yang menjalani ibadah puasa, karena suplemen hanya dibutuhkan sebagai pelengkap dari pemenuhan kebutuhan pokok yang sudah diasup.
"Pemenuhan kebutuhan pokok menjadi kurang selama puasa, dan karena itu suplemen tidak perlu dikonsumsi," katanya.
Sumber: Republika

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Khitan Bisa Mencegah HIV

pksgrogol.com – Jakarta. Penelitian mengungkapkan, khitan mampu memperkecil efek transmisi HIV. Berkat khitan, penularan HIV bisa dicegah 50-60% di Amerika Serikat (AS). Hasil riset ini dipresentasikan di XVIII International AIDS Conference di Wina, Austria.

Studi ini dilakukan pada warga Afrika dari 2005-2007. Hasil menunjukkan tingkat penularan HIV menurun terhadap pria yang melakukan khitan. Uji klinis pun dilakukan di Uganda, Kenya dan sub-Sahara Afrika Selatan. Hasilnya khitan mampu menurunkan resiko penularan HIV wanita ke pria sebesar 50-60%. Keberhasilan uji ini diharapkan juga bisa berhasil untuk pasangan homoseksual AS. “Khitan melindungi pria heteroseksual agar tak tertular HIV dari pasangan wanitanya,” kata penulis studi baru ini sekaligus peneliti pasca-doktoral University of Pittsburgh, Chongyi Wei.

Namun, hasil studi tak sama pada pria homoseksual. Dalam studi baru, para peneliti University of Pittsburgh melakukan survey pada 521 pria gay dan biseksual di San Francisco. Peneliti menemukan, 115 orang (21%) adalah HIV positif . Sedangkan yang 327 orang  (63%) telah disunat tercatat negatif HIV. Dari 69 orang tersisa (13%), hanya tiga orang (0,5%) mengatakan bersedia berpartisipasi dalam uji klinis khitan dan pencegahan HIV.

Para peneliti mengungkapkan temuan mereka ke seluruh populasi pria gay dan biseksual San Francisco yang diperkirakan mencapai 65 ribu orang. Hasilnya, hanya 500 pria berpotensi benar-benar mendapat manfaat dari khitan. Dari kelompok itu, “Sedikit pria bersedia dikhitan meski terbukti menjadi strategi pencegahan HIV yang efektif di antara para pria gay dan biseksual," kata Wei.

Pada kenyataannya, hanya empat (0,7%) dari peserta studi bersedia melakukan khitan jika hal ini kasusnya. Perbedaan antara hasil uji klinis di Afrika dan AS adalah, penyebab utama infeksi HIV di Afrika adalah seks heteroseksual, sementara seks homoseksual menjadi penyebab utama penularan di AS, papar Wei.

“Kesimpulan utama studi kami adalah, khitan memiliki dampak yang sangat terbatas pada epidemi HIV di kalangan pria gay atau biseksual di San Francisco karena banyak dari mereka yang sudah dikhitan,” ujar Wei.
Selain itu, sebagian besar pria gay atau biseksual berpartisipasi dalam kedua peran reseptif (pasangan yang dianal) dan insertif (pasangan yang melakukan anal). Karena khitan hanya meningkatkan perlindungan bagi pria insertif, maka pada kalangan ini, khitan tak akan melindungi pria dari semua tindak seksualnya. Menurut American Urological Association (AUA), khitan diyakini bisa mengurangi risiko penularan HIV dengan membuang bagian kulup paling rentan infeksi virus.

“Khitan di AS sudah sangat umum. Alhasil, khitan bisa menjadi strategi sejumlah pria untuk mencegah HIV potensial saat dewasa,” lanjut Wei. Hasil studi menunjukkan, khitan jelas memiliki potensi bermanfaat untuk pelaksanaan program-program pencegahan HIV. Praktek ini memang jarang sekali terjadi di Afrika. Namun, khitan kini sedang digalakkan di beberapa negara di Afrika.

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Tips Puasa Sehat untuk Ibu Menyusui

pksgrogol.com – Jakarta. Menunaikan puasa pada bulan Ramadan wajib hukumnya untuk Muslim yang telah memenuhi syarat. Tak terkecuali ibu hamil dan ibu menyusui, dengan catatan setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun Allah telah memberikan keringanan kepada ibu hamil dan menyusui dengan membolehkan berpuasa di luar Ramadan atau dengan membayar fidyah.
Menyusui adalah fitrah yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan. Kemampuan seorang ibu untuk berpuasa pada masa-masa menyusui berkaitan erat dengan kondisi kesehatannya. Kesehatan ini berkaitan erat dengan pola hidup dan pola makan, apalagi pada bulan Ramadan.

Asupan gizi pada ibu menyusui harus memadai untuk mensuplai Laktasi yang dibutuhkan oleh sang bayi.
Perbedaan paling signifikan pada bulan Ramadan adalah waktu makan. Ibu yang biasanya makan pagi, siang, dan malam harus mengubah jam makan pada waktu sahur dan berbuka. Oleh sebab itu, dua waktu makan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memaksimalkan asupan gizi pada dua waktu makan tersebut.

Sebenarnya saat berpuasa, ASI yang dihasilkan ibu menyusui tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya karena saat berpuasa tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi. Produksi ASI akan diambil dari zat gizi, yaitu energi, lemak, protein, vitamin dan mineral dari tubuh sang ibu. Penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat.

Ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari, saat sahur, berbuka dan setelah tarawih. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan cadangan ASI dalam tubuh. Makanan dengan komposisi gizi berimbang, karbohidrat (nasi, roti, kentang), protein (ikan, telur, tempe, tahu), vitamin-mineral (sayur dan buah) dan lemak (daging sapi, daging ayam, susu) juga harus menjadi perhatian.

Berikut beberapa tips mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI saat puasa Ramadan:

1. Memperbanyak konsumsi cairan
Saat berpuasa cairan berkurang sebanyak 2 sampai 3% dalam tubuh. Tubuh menyesuaikan diri dengan mengurangi keringat dan produksi urine. Berbuka dengan minuman manis dan hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. Meminum susu dapat menjadi alternatif untuk menambah energi dalam tubuh. Teh manis hangat, jus dan kurma dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui.

2. Menyeimbangkan komposisi gizi pada menu makanan
Pada dasarnya tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa 70% dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya didapat dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Mengonsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka dan setelah tarawih harus dipertahankan.

Sebagai alternatif menu, satu porsi opor ayam sekitar 200 gram, mengandung 700 kalori. Santan pada opor memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Jika dengan kuah, satu porsi opor mengandung 700 kalori, tapi ayamnya hanya mengandung 200 kalori. Satu potong rendang dengan berat 340 gram, mengandung lebih dari 800 kalori. Segelas es buah dengan ukuran 180 ml mengandung 173 kalori.

3. Istirahat yang cukup
Pada saat bayi menyusui syaraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah Prolaktin dan Oksitosin.
Hormon Prolaktin membuat sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Sedangkan hormon Oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi dan memompa ASI keluar dari puting.

Aktivitas ini memperlihatkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Efeknya ibu yang berpuasa akan lemas setelah menyusui. Beristirahat sejenak akan mengembalikan energi pada ibu. Tidak lupa secara psikologis, keyakinan bahwa ASI akan tetap lancar selama berpuasa juga harus tetap dikuatkan. Ini berpengaruh besar pada produksi ASI.
Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Ini Yang Terjadi dengan Tubuh Kita Selama Berpuasa

pksgrogol.com – Jakarta. REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Tak perlu takut kehabisan tenaga saat berpuasa, sehingga Anda memilih untuk bermalas-malasan dan mengurangi aktivitas fisik dari biasanya. Selama berpuasa, tubuh Anda menghasilkan energi sendiri dengan membakar sumber daya yang disimpan oleh tubuh. Simpanan ini terbuat dari kelebihan lemak, karbohidrat, dan gula untuk menghasilkan energi.

Hati adalah organ yang paling signifikan dalam proses ini, mengubah lemak menjadi zat kimia yang disebut keton tubuh berupa tiga senyawa larut dalam air yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Justru, tubuh mengambil banyak manfaat dari puasa. Detoksifikasi adalah salah satu manfaat terpenting dari puasa. Sebuah proses yang teratur, detoksifikasi terjadi saat usus besar, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening, dan kulit menghilangkan atau menetralkan racun. Proses ini dipercepat saat puasa karena tubuh memecah lemak. Bahan kimia dan racun yang diserap dari makanan dan lingkungan yang disimpan dalam cadangan lemak, dilepaskan selama puasa.

Puasa juga menjadi penyembuh bagi tubuh, pikiran, dan jiwa dengan cara yang simultan. Pada tingkat fisik, energi dan sumber daya dialihkan dari sistem pencernaan (yang terus-menerus dilakukan saat kita tak berpuasa) ke sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme sehingga kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan membangun kembali berjalan optimal.

Studi medis menunjukkan bahwa selama puasa juga bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan yang abnormal pada tubuh, seperti tumor. Sang tumor menjadi kelaparan untuk nutrisi dan karenanya lebih rentan untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.

Puasa memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan sumber daya dan fokus pada pembangunan kembali pada tingkat mikroskopis seperti DNA dan RNA  menjadi lebih efisien dalam mentranskripsikan protein dan jaringan yang dibutuhkan tubuh.

Perubahan lain dalam tubuh selama puasa termasuk sedikit penurunan suhu inti tubuh karena penurunan tingkat metabolisme dan fungsi tubuh secara umum. Kadar gula darah juga turun karena tubuh menggunakan cadangan glikogen dalam hati dan angka dasar metabolik (BMR) dikurangi dalam rangka untuk menghemat energi.

Sistem pencernaan, yang sangat sering kelebihan beban, dan tak henti-hentinya disuruh bekerja, juga membersihkan sendiri sehingga pencernaan lebih efisien dan penyerapan nutrisi lebih optimal. Di sisi lain, lapisan lambung dan usus mengikis masalah 'sampah' tubuh. Proses lain yang menopang infrastruktur dasar tubuh juga  meningkat selama puasa, misalnya produksi hormon meningkat serta pelepasan hormon anti-penuaan.
Alhamdulillah...Islam punya solusi untuk kesehatan jasmani dan rohani. 
*) Disarikan dari artikel ilmiah di Majalah Emel yang terbit di Inggris

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Yang Harus Diperhatikan Saat Berbuka

pksgrogol.com – Jakarta. Saat berbuka puasa disarankan untuk tidak makan terlalu cepat atau terburu-buru. Kunyahlah makanan dengan lembut dan jangan lupa untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi serta sakit kepala

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Titus Nursyiwan mengatakan, sebisa mungkin saat berbuka puasa perbanyak konsumsi jus buah segar karena dapat membantu tubuh tetap fit selama Ramadan.
Ia juga menyarankan agar masyarakat jangan lupa berolahraga ringan. "Itu penting untuk membantu sirkulasi oksigen dalam tubuh tetap lancar," imbuhnya
.
"Lakukan kegiatan aktif setelah berbuka, minimal melakukan aktivitas berjalan santai. Dan jangan lupa tidur cukup, karena tidur malam yang baik diperlukan untuk memastikan keseimbangan tubuh di hari berikutnya terutama bagi mereka yang pergi bekerja atau belajar dan kurang tidur dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala dan masalah pencernaan yang buruk," tandasnya. (Sumber: Tribun News)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Buka Puasa di Rumah atau di Kantor?

pksgrogol.com – Jakarta. Bagi pekerja kantoran ibu kota, bulan Ramadan punya nuansa berbeda. Karena kantor pemerintah dan beberapa perusahaan swasta mengurangi jam kerja, mereka bisa datang agak siang dan pulang lebih awal.

Momen yang selalu ditunggu-tunggu tentu saja adalah saat berbuka puasa. Meski jam kantor di banyak instansi di Jakarta dan sekitarnya sudah dikurangi, tetap saja yang namanya berbuka puasa di rumah bersama keluarga adalah hal yang sangat mahal bagi banyak karyawan di Jakarta.

Kenapa mahal? Pertama bisa karena beban pekerjaan yang menumpuk yang tetap mengharuskan seseorang pulang di malam hari meski di bulan puasa. Mau tak mau berbuka puasa pun dilakukan sekadarnya saja di kantor dengan teh manis panas atau camilan ringan. Atau bersama rekan-rekan menyantap menu berbuka di restoran. Tentu saja yang terakhir ini membutuhkan anggaran lebih.

Kedua bisa juga karena pegawai lebih memilih berbuka di kantor atau restoran terdekat karena “malas” harus berjibaku menembus kemacetan dan segala keruwetan jalanan Jakarta.
Selama Ramadan, terutama di sore hari, jam kemacetan bisa dibilang bergeser. Jika di luar Ramadan macet mulai terjadi pukul 17.30 WIB, maka di bulan puasa kendaraan bermotor sudah mulai mengular sejak pukul 16.00 WIB.

Saat itu sebagian besar pengendara menjadi semakin tidak sabar karena ingin segera tiba di rumah atau tensi yang meninggi akibat menahan lapar dan dahaga. Uniknya beberapa saat selepas azan maghrib, banyak ruas jalanan ibu kota tampak sepi bahkan lengang.
Berbuka puasa di kantor atau di restoran terdekat membuat pegawai tidak terburu-buru dan lebih fokus menyelesaikan pekerjaannya.

Tapi ada juga yang mengusahakan berbuka puasa di rumah. Alasannya beragam, tapi yang paling utama ialah adanya kehangatan dan kenyamanan saat berbuka di rumah bersama keluarga tidak didapatkan jika berbuka puasa di luar rumah, meski di restoran mahal atau hotel mewah sekalipun.

Seorang karyawan swasta sebuah perusahaan asing rela berangkat lebih awal dari rumah di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, setiap bulan Ramadan. "Sampai kantor jam enam (pagi) kurang. Jadi jam tiga sore bisa pulang ke rumah," ujar Ivan (27).Iban biasanya tiba di kantor di kawasan Senayan pada pukul 09.00 WIB dan meninggalkan kantor pukul 19.00 WIB.

Bagi Ivan menyantap menu masakan rumah selalu memberikan cita rasa yang berbeda. Tak hanya itu, menunaikan salat maghrib berjamaah dengan anggota keluarga juga sebuah momen yang menyenangkan.
Sebelum mengubah jam kerjanya tersebut, Ivan terlebih dulu berkoordinasi dengan atasannya. Koordinasi penting agar atasan atau perusahaan mengetahui dengan jelas alasan perubahan jam kerja karyawan yang ingin berbuka di rumah.

Lain ceritanya kalau atasan atau perusahaan tidak memberikan izin.
Bagaimana dengan Anda; lebih suka berbuka puasa di rumah bersama istri/suami, anak dan keluarga? Atau di kantor/restoran bersama teman-teman?
Oleh: Fajar Anugrah Putra

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Keajaiban Lebah dan Madunya

pksgrogol.com – Jakarta. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS An Nahl [16]: 68-69)

Madu dihasilkan dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada kebutuhan lebah. Ini mengisyaratkan bahwa minuman berkhasiat obat ini diciptakan agar bermanfaat bagi manusia.

Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru yaitu madu dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.

Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata "wahyu [ilham]" yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.

Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Pengaturan yang Luar biasa di sarang lebah
Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama "kehidupan masyarakat" lebah. Lebah harus melaksanakan banyak "tugas" dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa.

Rancangan segi enam dari petak-petak sarang lebah memungkinkan penyimpanan madu dalam jumlah terbanyak dengan bahan baku pembuatan sarang, yakni lilin, dalam jumlah paling sedikit. Lebah hanyalah serangga berukuran 1-2 cm dan ia melakukan perhitungan itu dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.

Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.

Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.
Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.

Kehidupan lebah di dalam sarang serta pembuatan madu oleh mereka sangatlah menakjubkan. Lebah melakukan banyak "pekerjaan" dan mereka berhasil melakukannya dengan baik melalui pengaturan (pengorganisasian) yang luar biasa.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut "propolis" (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.

Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?

Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.
Disarikan dari serial pengetahuan Harun Yahya. (Sumber: Republika)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Makna Hidup dengan Berpasangan

pksgrogol.com – Jakarta. Masalah kehidupan telah menjadi obyek pemikiran manusia, sejak ia di turunkan di muka bumi. Mereka senantiasa berusaha untuk mendapatkan jawaban atas beberapa pertanyaan ini: Bagaimana kehidupan ini pada mulanya diciptakan? Bagaimana proses perkembangannya? Bagaimana proses kehidupan itu sendiri pada makhluk hidup seperti mereka?

Bagaimana akhir kehidupan ini? Bagaimana makhluk hidup mati?
Kehidupan bagi mereka yang hidup di masa silam, merupakan misteri yang sulit untuk dipahami. Namun setelah mereka belajar meneliti dan mencari hakikat dari kehidupannya, sedikit-sedikit mereka dapat memahami hakikat dari peristiwa yang terjadi di tengah-tengah kehidupan mereka. Sehingga ‘misteri kehidupan’ yang selama ini merupakan wilayah gelap, mulai terkuak dan diketahui rahasianya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, mereka menemukan bahwa struktur makhluk hidup terdiri dari organ-organ tubuh. Organ ini terbentuk dari beberapa jaringan sel. Jaringan sel terbentuk dari sel-sel. Sel terdiri dari inti sel yang di dalamnya terdapat atom. Di dalam atom ini terdapat gen yang berfungsi untuk mengarahkan pembentukan setiap sel tubuh sesuai dengan peruntukannya.

Mengenai sebab keberlangsungan hidup yang terus-menerus berjalan, manusia memahaminya sebagai akibat dari adanya kehidupan berpasang-pasangan antara makhluk hidup. Yang secara kasat mata, mereka dapatkan pada kehidupan mereka sendiri. Di mana terdapat laki-laki dan perempuan.

Dengan adanya hubungan biologis antara keduanya, fungsi reproduksi dapat dijalankan, sehingga kelanjutan keturunan ras dan bangsa mereka bisa terjaga. Karena itu, reproduksi merupakan hal yang penting dari segi biologis dalam kehidupan mereka.

Demikianlah pengetahuan manusia tentang ‘misteri kehidupan’ yang terus-menerus mengalami perkembangan. Dan dengan kemajuan sains, seperti yang kita saksikan sekarang ini, para ahli mulai dapat memastikan bahwa kehidupan yang berpasangan adalah merupakan hukum alam (baca: Sunnatullah) yang berlaku bagi semua jenis kehidupan, baik kehidupan makhluk hidup maupun kehidupan benda mati.

Atas dasar itu, pembahasan tentang masalah ini mempunyai signifikansinya, karena terkait secara langsung dengan kehidupan kita sendiri. Sesungguhnya kita sebagai manusia tidaklah merupakan apa-apa selain dari sel-sel hidup yang memiliki struktur, fungsi dan kebutuhan biologisnya.

Secara detail, kehidupan berpasang-pasangan ini, terlihat pada gen yang memuat semua sketsa dan rancangan kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Gen DNA yang berbentuk sel ganda, terdiri dari dua pita sel yang terpisah, di mana setiap pita memuat dasar-dasar ozot yang melengkapi dasar-dasar ozot yang dimiliki pita yang lainnya. Dengan diketahuinya struktur DNA ini, cacat tubuh yang disebabkan kelainan gen dapat disembuhkan.

Berdasarkan hal itu, sisi kehidupan yang selalu berpasangan merupakan alat untuk memelihara dan memperbaiki ketimpangan yang terjadi di semua lini kehidupan, dengan syarat waktu untuk memperbaikinya masih tersisa dan belum sampai pada saat datangnya kematian, yang tidak dapat dihindari atau diperbaiki oleh apapun.

Kehidupan berpasangan ini, kita dapatkan juga dalam pertemuan antara spermatozoon dengan sel telur yang menghasilkan sel gen yang pertama. Di mana pada periode selanjutnya, sel ini terbelah menjadi dua. Setelah itu menjadi empat, delapan, enam belas, kemudian tiga puluh dua. Yang mengherankan, pertumbuhan sel ini selalu terjadi pada bilangan genap, bukan ganjil.

Sebagaimana kehidupan berpasangan ini, secara kasat mata, kita temukan pada berbagai orban tubuh yang kita miliki dengan fungsi motorik dan biologisnya masing-masing. Seperti kita dapatkan pada paru-paru, ginjal, bilik atau serambi jantung, bagian otak, rahang, lubang hidung, tangan, kaki, yang semunya berpasang-pasangan  atau berjumlah dua.

Demikianlah kenyataan ini, membuktikan adanya kehidupan yang selalu berpasang-pasangan, baik pada tingkatan sel tubuh yang kecil sampai pada tingkatan anggota tubuh yang besar.
Alquran sejak 14 abad yang lalu, telah memberikan petunjuknya tentang hal ini. Sebagaimana kita dapatkan dalam surah Adz-Dzariyat ayat 49, Allah SWT berfirman: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah."
Juga kita dapatkan dalam surah Az-Zukhruf ayat 12, Allah SWT berfirman: "Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan."

Dan dalam surah Ar-Ra’d ayat 3, Allah SWT berfirman: "Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan. Allah menutup malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."
(Sumber: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal/Republika)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Agar Tubuh Tetap Fit di Bulan Puasa

pksgrogol.com – Jakarta. Puasa dalam definisi Islam adalah menahan makan, minum dan hawa nafsu dari waktu imsak hingga maghrib tiba dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Puasa Fardu Ain (puasa wajib) dilaksanakan selama bulan Ramadan yang berdurasi antara 29 hingga 30 hari.

Puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori, sebanyak 20-30 persen. Namun dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh. Di negara maju, puasa dijadikan sebagai salah satu upaya terapi beberapa penyakit degeneratif.

Beberapa hasil penelitian ilmiah menunjukkan manfaat kesehatan puasa, antara lain dapat mengurangi resiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah).

Namun, perlu diperhatikan pula asupan makanan selama puasa agar tubuh tetap fit. Berikut ini beberapa tips soal makanan selama Ramadan:

1. Berbukalah dengan teh manis hangat, air putih yang tidak dingin atau terlampau panas dan makanan manis. Misalnya dengan jus buah-buahan yang tidak asam, seperti semangka atau alpukat. Kurma sangat dianjurkan untuk berbuka puasa.  Jangan berbuka dengan kopi atau minuman soda karena lambung Anda akan terasa perih.

2. Komposisi karbohidrat, protein dan sayuran harus pas, jangan pula terlalu banyak agar perut tidak terlalu kenyang.

3. Kurangi makanan yang berlemak dan berminyak.

4. Konsumsi buah-buahan dan sayuran.

5. Kunyah makanan perlahan-lahan. Pastikan makanan yang masuk ke dalam perut kita sudah dikunyah hingga halus sehingga kerja usus tidak terlalu berat.

6. Perbanyak minum air putih, setelah makan, sebelum sahur, sesudah sahur atau setelah salat Tarawih.

7. Berhentilah makan sebelum kenyang.

8. Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Waktu yang baik untuk berolahraga di bulan puasa adalah di sore hari, sekitar satu jam sebelum waktu berbuka. Lakukan selama 15-30 menit sebanyak dua sampai tiga kali sepekan. (Sumber: Republika)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Pahala Shalat Berjamaah

pksgrogol.com – Jakarta. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian." (HR Bukhari dan Muslim). Dengan alasan ini, seperti diceritakan Jabir ra, saking inginnya mendapatkan keutamaan pahala shalat berjamaah di masjid, banyak sahabat dari Bani Salamah terdorong pindah rumah mendekati masjid Nabi.

Mendengar kabar tersebut , Rasulullah  bertanya kepada mereka, "Benarkah kalian ingin pindah rumah mendekati masjid? " Mereka menjawab, "Benar, ya Rasulullah." Nabi bersabda, "Wahai Bani Salamah, tetaplah di tempat kalian, karena setiap langkah kaki kalian ke masjid dicatat satu pahala."

Selain itu, orang yang shalat berjamaah di masjid masih mendapat bonus pahala, yaitu setiap langkah kakinya ke masjid dapat menghapus satu kesalahan. Bahkan, selama menunggu datangnya shalat, dia tetap memperoleh pahala shalat. Setelah itu, selesai shalat, selama ia berada di masjid dan belum batal wudhu, para malaikat berdoa untuknya,  "Ya Allah, berkahilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia." (Muttafaqun 'alaih).

Rangkaian shalat dimulai dari berwudhu, yang merupakan sarat sahnya shalat. Dalam hadis yang diriwayatkan Malik, Nasa', Ibnu Majah, dan Hakim, Rasul memberikan penjelasan mengenai wudhu ini. Beliau mengatakan, jika seseorang berwudhu lalu berkumur, maka dosa-dosa keluar dari mulutnya.
Jika orang itu membersihkan hidung, maka dosa-dosa keluar dari hidungnya. Jika dia membasuh muka, maka dosa-dosa keluar dari mukanya hingga dari bawah kelopak matanya. Jika dia membasuh kedua tangan, maka dosa-dosa keluar dari kedua tangannya hingga dari bawah kukunya.

Dan, Jika dia mengusap kepala, maka dosa-dosa keluar dari kepalanya hingga dari kedua telinganya. Jika dia membasuh kedua kaki, maka dosa-dosa keluar dari kedua kakinya hingga dari bawah kuku kakinya. Setelah itu, langkahnya ke masjid dan shalatnya menjadi tambahan pahala baginya.

Ketika datang waktu shalat, azan dikumandangkan di masjid atau mushala maka orang-orang yang mendengar seruan azan disunahkan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin. Jika ini dilakukan, orang-orang yang menjawab seruan azan tersebut akan masuk surga.

Selesai azan, kita disunahkan bershalawat dan berdoa untuk Rasulullah. Dengan melakukan ini, niscaya niscaya Allah memberi keberkahan 10 kali lipat dan kita akan mendapat syafaat dari Rasulullah di hari kiamat. Selain itu, sebelum dan atau sesudah shalat fardhu, kita dainjurkan melaksanakn shalat sunah rawatib.
Shalat tersebut berfungsi untuk menyempurnakan shalat fardhu yang kita tunaikan.

Setiap shalat sunah memiliki keutamaan, misalnya, (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa`i). Subhanallah, setiap shalat fardhu yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid ternyata membawa gerbong pahala sangat besar. (Sumber: Syamsu Hilal/Republika)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Jangan Salah Berdoa

pksgrogol.com – Jakarta. Saya memiliki sahabat yang sangat beruntung. Tidak hanya kuliah di luar negeri, tetapi juga mendapat kesempatan bermukim di dua kota suci yang menjadi idaman banyak orang Islam. Selama empat tahun belajar di Madinah, dia dapat sepuasnya shalat di Masjid Nabawi, bahkan tidak terhitung shalat di Raudhah, satu taman surga di dunia ini. Begitu juga setelah bermukim di Makkah, dia dapat melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, kecuali Ashar, karena lebih banyak dilaksanakan di kampus.

Setiap habis shalat, dia tak pernah lupa berdoa. Yang paling sering dia minta dalam doanya adalah semoga Allah SWT memudahkan jalan baginya menghajikan kedua orang tuanya. Tatkala melepas kepergiannya dulu ke Tanah Suci, sang ibu berkata dengan suara lirih: "Nak, apakah Ibu suatu saat mungkin sampai ke Tanah Suci itu, mencium Hajar Aswad dan berdoa di Multazam?" Setiap kali ingat pertanyaan ibunya itu, dia semakin khusyuk berdoa agar Allah memperkenankan doanya.

Alhamdulillah, doa sahabat saya terkabul. Dari hasil menyisihkan beasiswa setiap bulan, dan nyambi bisnis kecil-kecilan pada musim haji, dia dapat menghajikan kedua orang tuanya. Tidak henti-henti dia mensyukuri nikmat Allah yang tak terhingga itu. Sekarang musim haji sudah berlalu, kedua orang tuanya sudah kembali ke Tanah Air, sahabat saya konsentrasi menghadapi ujian yang sangat menentukan.

Semester ini, sahabat saya hanya mengambil satu mata kuliah. Jika satu mata kuliah ini tidak lulus juga, dia masih diberi kesempatan untuk menempuh ujian sekali lagi. Jika tidak lulus, dia akan drop out (DO). Dia optimistis lulus karena satu semester ini hanya belajar satu mata kuliah. Semua buku wajib dan yang dianjurkan profesor sudah dipelajarinya. Tetapi sayang, setelah nilai diumumkan, dia tetap tidak lulus.

Akhirnya, dia belajar lagi untuk persiapan ujian ulangan sebulan lagi. Ini ujian sangat menentukan nasibnya, terus kuliah apa pulang kampung. Profesor mata kuliah itu sudah didatanginya, memohon pengertian. Dengan dingin sang profesor menjawab: "Biasa, ujian itu ada yang lulus ada yang tidak". Apa yang dia khawatirkan itu, terjadi juga, dia tetap tidak lulus dan akhirnya apa boleh buat, dia DO.

Sebelum meninggalkan Kota Makkah, sahabat saya itu mencoba mengingat-ingat apa kesalahannya, mengapa dia sampai DO. Tiba-tiba dia ingat, suatu hari pernah berdoa di Multazam dengan penuh kekhusyukan: "Ya Allah. Izinkan aku menghajikan kedua orang tuaku. Kumohon ya Allah. Asal aku dapat menghajikan kedua orang tuaku, kuliahku DO juga tidak apa-apa ya Allah."

Sahabat saya sadar dia telah salah berdoa. Akhirnya, dia berdoa lagi dengan sepenuh hati di Multazam, memohon ampun atas kesalahannya dalam berdoa. Harusnya dia meminta kedua-duanya, dapat menghajikan kedua orang tua dan lulus ujian dengan nilai baik. Setelah memperbaiki doanya, dia coba lagi melamar strata dua di universitas lain di Arab Saudi.

Alhamdulillah, dengan karunia dan izin Allah, dia diterima lagi kuliah S2 di kampus lain. Sekarang sahabat saya itu sudah menyelesaikan pendidikan doktornya dan berkiprah di Tanah Air. Itulah pelajaran dari sahabat saya, jangan salah berdoa, memohon kepada Allah. (Sumber: Prof Dr Yunahar Ilyas/Republika)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook

Shalat Bisa Obati Stroke

pksgrogol.com – Jakarta. Staf pengajar Fakultas Keperawatan dan Komunitas Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Setiawan, memperkenalkan pengobatan stroke dengan cara terapi komplementer salat.
"Alhamdullilah kesembuhan pasien menggunakan metode pengobatan dan shalat kesembuhannya mencapai 90 hingga 97 persen," terangnya dalam seminar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), Bengkulu, belum lama ini.

Menurutnya, dunia kesehatan dan pengobatan dewasa ini banyak memadukan antara medis dan pendekatan spiritual, dengan beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuwan ada korelasi antara salat tahajjud terhadap kekebalan tubuh.

"Para ilmuwan asing meyakini pendekatan spiritual memengaruhi secara signifikan. Gerakan salat dapat mempengaruhi kinerja darah ke otak dan ini sangat berguna bagi kesehatan terutama dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit," tambahnya.

Dalam keilmuwan, bangun pada malam hari berwudu dan melaksanakan salat akan memicu energi positif dari beberapa molekul penting yang ada di air dan tubuh.

"Salat khusyuk itulah catatannya karena hubungan langsung dengan sang pencipta, memicu konsentrasi otak," jelasnya.
Selain salat, dia juga memperkenalkan beberapa metode pengobatan yang telah dilakukannya secara eksperimen di lembaga pendidikan Unpad.

Dikatakannya ada 10 metode pengobatan yang ia lakukan diantaranya, anatomi fisiologi, aroma terapi bunga, pijat, akupuntur, terapi lingkungan, terapi air, sistem totok, hipnotis dan bio energi.
Hingga saat ini ia telah membuka beberapa tempat pengobatan terapi komplementer hasil riset yang ia lakukan di lembaga Unpad tidak hanya stroke bahkan mencakup 120 jenis penyakit lainnya.
"Ilmu ini unik, perpaduan antara intelektual dan spiritual penting dan jarang didapat mahasiswa," ungkap Lidya salah seorang mahasiswa peserta seminar.  (Sumber: Tribun News)

Untuk berita terbaru, ikuti PKS Grogol di Twitter dan Facebook